Migrasi satwa amat menakjukan bukan saja karena banyknya satwa liar yang bergerak bersama, atau karena kecilnya peluang mereka untuk berhasil, atau kecepatan navigasinya yang mengagumkan. Ada alasan lain mengapa perjalanan jarak jauh yang dilakukan begitu mengagumkan: karena mereka punya tujuan yang besar...
Seperti Kambing Gunung (Oreamnos americanus) di Taman Nasional Gletser Montana mungkin menempuh jarak ratusan meter sehari secara vertikal untuk menjilati garam dan mineral di permukaan batu, dia harus menruni dinding batu yang curam.
Migrasi satwa adalah fenomena yang jauh lebih hebat dan lebih berpola daripada sekerdar pergerkan satwa. Migrasi merupakan perjalanan bersama yang manfaatnya baru dirasakan di kemudian hari. Migrasi menyiratkan kegigihan terencana dan penuh keberanian yang ditasbihkan sebagai naluri turun-menurun. Ahli Biologi Hugh Dingle yang berusaha keras memahami hakikat migrasi mengenali lima ciri khas dari semua migrasi. Pertama, pergerakan migrasi memakan waktu yang lama, yang memindahkan satwa ke luar habitat yang sudah dikenalnya dengan baik. Kedua, pergerakan migrasi cendrung lurus. Ketiga, didahului persiapan yang ditunjukkan oleh perilaku tertentu (seperti makan berlebihan) dan berkumpul. Keempat, migrasi membutuhkan energi. dan yang terakhir dengan penuh semangat satwa yang bermigrasi berupaya untuk memerhatikan misi yang lebih besar, yang membuatnya tidak tergiur oleh godaan dan tidak terpengaruh oleh tantangan yang biasanya dapat menyebabkan seekor satwa bergerak keluar dari barisan.
Sumber: NGI