NEWS UPDATE :
Tampilkan postingan dengan label Materi IPS Terpadu SMP Kelas 7. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi IPS Terpadu SMP Kelas 7. Tampilkan semua postingan

Daftar Kode Plat Nomor Kendaraan di Indonesia

Daftar Kode Plat Nomor Kendaraan daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Kalau kita berada di kota-kota besar selalu melihat nomor-nomor Plat Kendaraan yang beragam berbeda-beda. Ini disebabkan memang Kode Plat Nomor Kendaraan motor/mobil berbeda di setiap daerah di Indonesia.

Di bawah ini adalah Daftar Kode Plat Nomor Kendaraan mobil dan motor daerah-daerah di seluruh Indonesia, dari Sumatera sampa Papua yang disalin dari buku terbitan DLLAJR tentang peraturan, tata tertib berkendara dan berlalu lintas di jalan raya.

Sumatera
     BL = Nanggroe Aceh Darussalam
     BB = Sumatera Utara bagian Barat (pesisir Barat)
     BK = Sumatera Utara bagian Timur (pesisir Timur)
     BA = Sumatera Barat
     BM = Riau
     BH = Jambi
     BD = Bengkulu
     BP = Kepulauan Riau
     BG = Sumatera Selatan
     BN = Kepulauan Bangka Belitung
     BE = Lampung

DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat
     A = Banten: Kabupaten dan Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, sebagian Kabupaten Tangerang
     B = DKI Jakarta, Kabupaten dan Kota Tangerang, Kabupatendan Kota Bekasi, Kota Depok
     D = Kabupaten dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat
     E = eks Karesidenan Cirebon: Kabupaten dan Kota Cirebon (E XXXX YA), Kabupaten Indramayu (YB), Kabupaten Majalengka (YC), Kabupaten Kuningan (YD)
     F = eks Karesidenan Bogor: Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi
     T = Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, sebagian Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang
     Z = Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya (H), Kabupaten Sumedang, Kabupaten Ciamis (T/W), Kota Banjar

Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
     G = eks Karesidenan Pekalongan: Kabupaten (G XXXX B) dan Kota Pekalongan (A), Kabupaten (F) dan Kota Tegal (E), Kabupaten Brebes (G), Kabupaten Batang (C), Kabupaten Pemalang (D)
     H = eks Karesidenan Semarang: Kabupaten (C/L/V) dan Kota Semarang (A/G/H/R/S/X/W/Y/Z), Kota Salatiga (B/K), Kabupaten Kendal (D/M), Kabupaten Demak (E)
     K = eks Karesidenan Pati: Kabupaten Pati (A/S/H), Kabupaten Kudus (B/K/T), Kabupaten Jepara (C/V), Kabupaten Rembang (D/M), Kabupaten Blora (E/N), Kabupaten Grobogan (F/P), Kecamatan Cepu (N/Y)
     R = eks Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banyumas (A/H/S/E), Kabupaten Cilacap (B/K/T/F), Kabupaten Purbalingga (C/L), Kabupaten Banjarnegara (D/M)
     AA = eks Karesidenan Kedu: Kabupaten (B) dan Kota Magelang (A/H/K/S), Kabupaten Purworejo (C/L/V), Kabupaten Kebumen (D/M/W), Kabupaten Temanggung (E/N), Kabupaten Wonosobo (F/P/Z)
     AB = DI Yogyakarta: Kota Yogyakarta (A/H/F), Kabupaten Bantul (B/G), Kabupaten Gunung Kidul (D/W), Kabupaten Sleman (E/N/Y/Q/Z/U), Kabupaten Kulon Progo (C)
     AD = eks Karesidenan Surakarta: Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo (B/K/T), Kabupaten Boyolali (D/M), Kabupaten Sragen (E/N/Y), Kabupaten Karanganyar (F/P), Kabupaten Wonogiri (G/R), Kabupaten Klaten (J/C/L/V)

Jawa Timur
     AE = eks Karesidenan Madiun: Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan (W / X / Y / Z)
     AG = eks Karesidenan Kediri: Kabupaten (D-J) dan Kota Kediri (A-C), Kabupaten (K-N) dan Kota Blitar (P-R), Kabupaten Tulungagung (S-T), Kabupaten Nganjuk (U-W), Kabupaten Trenggalek (Y-Z)
     L = Kota Surabaya
     M = eks Karesidenan Madura: Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan
     N = eks Karesidenan Malang: Kabupaten (D-J) dan Kota Malang(A-C dan E), Kabupaten (L-N) dan Kota Probolinggo (P-R), Kabupaten (S,U) dan Kota Pasuruan (V,X), Kabupaten Lumajang (W-Z), Kota Batu (K)
     P = eks Karesidenan Besuki: Kabupaten Bondowoso (A-D), Kabupaten Situbondo (E-H), Kabupaten Jember(K-T), Kabupaten Banyuwangi (U-Z)
     S = eks Karesidenan Bojonegoro: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jombang
     W = Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik

Bali dan Nusa Tenggara
     DK = Bali
     DR = NTB I (Pulau Lombok: Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah)
     EA = NTB II (Pulau Sumbawa: Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten/Kota Bima)
     DH = NTT I (Pulau Timor: Kabupaten/Kota Kupang, Kabupaten TTU, TTS, Kabupaten Rote Ndao)
     EB = NTT II (Pulau Flores dan kepulauan: Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor)
     ED = NTT III (Pulau Sumba: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur)

Kalimantan
     KB = Kalimantan Barat
     DA = Kalimantan Selatan
     KH = Kalimantan Tengah
     KT = Kalimantan Timur

Sulawesi
     DB = Sulawesi Utara Daratan (Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan)
     DC = Sulawesi Barat
     DD = Sulawesi Selatan
     DL = Sulawesi Utara Kepulauan (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sitaro)
     DM = Gorontalo
     DN = Sulawesi Tengah
     DT = Sulawesi Tenggara

Maluku dan Papua
     DE = Maluku
     DG = Maluku Utara
     DS = Papua dan Papua Barat

Atmosfer dan Hidrosfer Di Bumi


Gejala Atmosfer dan Gejala Hidrosfer
Apa sih yang dimaksud dengan Gejala Atmosfer dan Gejala Hidrosfer, secara singkat dapat disimak dari beberapa pernyataan di bawah ini.


Gejala Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Secara vertikal Atmosfer terdiri atas berbagai gas dan terdiri atas lima lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Atmosfer mempunyai peranan besar dalam kehidupan yang ada di permukaan bumi.

Cuaca dan iklim, merupakan dua istilah yang berbeda, Namun memiliki unsur-unsur yang sama yaitu suhu, hujan,  radiasi matahari, temperatur, udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, awan, dan hujan.

Cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu yang relatif singkat dan tempat yang relatif sempit.

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang relatif lama (30 tahun).

Hujan dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu hujan konvektif, orografis, konvergensi dan frontal.

Perbedaan suhu antar berbagai tempat di permukaan bumi secara umum ditentukan oleh ketinggian dan letak lintang.

Pembagian wilayah iklim dapat dibagi berdasarkan garis lintang (iklim matahari) dan berdasarkan temperatur udara di permukaan bumi.

Penyebaran iklim di Indonesia dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hutan hujan tropis, monsun tropika, dan savana.

Perbedaan cuaca dan iklim memberikan pengaruh terhadap manusia, terutama dalam hal jenis pakaian, bentuk rumah, mata pencaharian, dan kebudayaan masyarakat.

Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang tekanan udaranya lebih tinggi ke daerah yang tekanan udaranya lebih rendah.

Angin memiliki beberapa jenis diantaranya angin fohn, angin darat dan angin laut, angin lembah dan angin gunung.


Gejala Hidrosfer
Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.

Hidrosfer ada di perairan darat dan perairan laut. Hidrosfer di perairan darat membentuk sungai, danau, rawa, telaga, dan air tanah. Sedangkan hidrosfer di perairan laut membentuk teluk, selat, laut, dan samudera.

Air yang ada di bumi mempunyai jumlah yang relatif tetap dan selalu mengalami sirkulasi dengan bantuan sinar matahari yang disebut siklus air. Siklus air terdiri atas siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.

Siklus hidrologi adalah peristiwa berubahnya kondisi wujud zat dari zat padat, cair dan gas secara berulang di permukaan bumi.

Air di daratan dapat dibedakan menjadi air tanah air dan permukaan.

Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air.

Berdasarkan kedalamannya, air tanah dapat dibedakan menjadi airtanah dangkal dan airtanah dalam.

Air pemukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi yang mengisi tubuh-tubuh air berupa saluran air atau sungai, danau, dan rawa.

Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, maupun air salju yang mencair ke danau atau ke laut.

Dilihat dari sumber airnya, sungai dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sungai hujan, sungai gletser, dan sungai campuran.

Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan.

Berdasarkan proses pembentukannya, danau dapat dibedakan menjadi danau vulkanik, danau tektonik, danau vulkano-tektonik, danau ladam, danau pelarutan, dan waduk.

Telaga mempunyai luas yang lebih sempit daripada danau, tidak memiliki tingkatan suhu pada kedalamannya, dan belum ada gelombang yang mengabrasi.

Rawa adalah suatu daerah datar atau sedikit cekung yang tergenang oleh air, baik berasal dari air hujan, air tanah, maupun aliran permukaan yang mengumpul.

Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air yang mempunyai kadar garam tinggi.

Berdasarkan letaknya, laut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu laut pedalaman (Continental Sea), laut tepi dan laut pertengahan.

Menurut UNCLOS, batas Laut Indonesia meliputi batas landas kontinen, batas teritorial dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Gejala-gejala hidrosfer di bumi mempengaruhi kehidupan mahluk hidup di muka bumi, baik itu berdampak positif maupun berdampak negatif. Misalnya, dapat bermanfaat sebagai sumber energi, sumber kehidupan, untuk menunjang dalam pemenuhan kebutuhan hidup, pertanian, dan dalam berbagai hal lainnya.

Selengkapnya tentang Gejala Atmosfer dan Hidrosfer sebagai berikut:





Gempa Kebumen 25 Januari 2014


Gempa Kebumen Jogja 6.5 SR 25 Januari 2014


Waktu terjadi
Hari/Tanggal Sabtu Siang
Tanggal 25 Januari 2014
Pukul 12.14 WIB
Kekuatan Gempa 6,5 Skala Richter
Pusat Gempa 104 km sebelah barat daya Kebumen Jawa Tengah
Kedalaman Pusat Gempa 48 km
Penyebab Gempa gerakan dua lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia di sebelah selatan pulau Jawa
Gempa dirasakan Kebumen, Cilacap, Banymas, Magelang, Jogjakarta, Solo dan sekitar Jawa Tengah
Sumber info BMKG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Sumber
BMKG
http://regional.kompas.com/
http://www.merdeka.com/
http://www.youtube.com/watch?v=T6ol9MQ2Vrw
Gempa Kebumen 25 Januari 2014

gempa kebumen rusak bangunan di banyumas dan cilacap

4.1.6. Kondisi Geografis Dan Penduduk Indonesia



Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia
 .



Danau Toba

4.1.4. ATLAS dan GLOBE




a. Pengertian Atlas
       Atlas adalah kumpulan peta-peta yang dibuat dalam bentuk buku atau dapat juga peta-peta yang disatukan

b. Syarat-syarat Atlas
1.    Isinya lengkap memuat data-data fisis,sosial, ekonomi
2.    Gambar dan peta jelas, dibuat dengan tata warna yang besar dan menarik
3.    Informatif dan mudah dipahami
4.    Gambar dan peta disajikan seara sistematis

c. Komponen-komponen atlas
1.    Judul atlas
2.    Daftar isi
3.    Legenda, singkatan dan keterangan
4.    Kata pengantar dari penyusun
5.    Isi meliputi kenampakan negara, benua dan dunia secara terperinci
6.    Isi memuat tatasurya, peta langit, peredaran bumi, bulan, gerhana dll
7.    Isi memuat data, penduduk, hasil tambang, perhubungan, flora, fauna, industri, hasil bumi,  urah hujan, suhu, angin, dll
8.    Isi tidak menyimpang dan sesuai dengan peraturan dalam ilmu kartografi
9.    Keterangan tentang tahun penerbitan, penerbit dan penyusun

d.  Jenis altas,
1.    Atlas Nasional, yaitu atlas yang dibuat satu negara yang isi pokopnya berorientasi data, gambar, pulau, dan wilayah negara pembuatnya. ---contoh, orang Indonesia membuat atlas nasional Indonesia, orang Filipina membuat atlas nasional Filipina dst

2.    Atlas Dunia, yaitu atlas yang memaparkan keadaan seluruh dunia meliputi benua Asia, sfrika, Amerika,  Australia, Eropa dan daratan Antartika

3.    Atlas semesta,  yaitu atlas yang memaparkan keadaan semesta, yang berhubungan dengan tatasurya, galaksi, planet, satelit, perbintngan, dll

e.  Kegunaan atlas
Sesua dengan macam-macam peta, atlas dapat dipergunakan untuk mencari informasi:
1.    Keadaan fisik, misalnya peta iklim, peta flora, dan peta fauna
2.    Keadaan sosial ekonomi, misalnya peta penyebaran hasil tambang dan peta penybaran penduduk
3.    Keadaan budaya, misalnya peta penyebaran pendidikan dan peta penyebaran budaya
4.    Lokasi suatu tempat, misalnya negara, provinsi, dan kota



 

a.  Pengertian Globe
       Globe merupakan tiruan bola bumi yang diperkecil sehingga menyerupai bentuk aslinya.

b.  Kegunaan globe
1.    Menjelaskan kedudukan bumi dalam hubungannya terhadap matahari dan bulan
2.    Menjelaskan letak garis lintang, garis bujur, garis ekuator, kutub utara, kutub selatan, bujur 180 o, dan benua pada globe
3.    Menggambarkan dan memproyeksikan daerah-daerah bumi yang mengalami gerhana bulan dan gerhana matahari
4.    Membandingkan perbedaan daerah waktu di bumi dengan pertolongan garis bujur
5.    Membandingkan perbedaan daerah iklim matahari dengan pertolongan garis lintang

c.  Info lain yang dapat diperoleh pada Globe:
1.    Terbit dan terbenamnya matahari
2.    Luas laut dan benua
3.    Pergantian musim
4.    Letak daerah-daerah di berbagai tempat
5.    Posisi suatu daerah di muka bumi


Atlas

Atlas

Atlas

Globe

Globe

Globe

Globe

PETA

PETA

PETA

PETA

4.1.3. Manfaat Peta


Penggunaan peta tergantung pada jenis dan pembaca peta. Peta topografi yang skalanya kecil dapat memberikan gambaran secara luas tentang muka bumi yang digambarkan dalam peta. Sementara itu, peta tematik atau khusus digunakan untuk menyajikan tema tertentu. Misalnya peta persebaran penduduk,peta iklim, dan peta persebaran flora.

Secara umum, peta dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti di bawah ini.

a. Penunjuk Arah, Letak, Luas, Jarak, dan Bentuk Permukaan Bumi
Informasi arah dapat diperoleh dengan menggunakan komponen penunjuk arah.Dengan menggunakan skala, dapat mengetahui jarak antar dua tempat dan menghitung luas suatu wilayah.

b. Alat Informasi
Peta mengandung banyak informasi. Informasi itu ditampilkan dalam bentuk simbol-simbol. Berbagai macam informasi dapat kamu baca berdasarkan simbol-simbol dan keterangannya pada peta.

c. Alat Pembelajaran
Kita dapat belajar mengenai wilayah-wilayah yang ada di permukaan Bumi dengan menggunakan peta. Peta merupakan salah satu alat pembelajaran. Peta digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti geografi dan sejarah.


Sebutkan beberapa data dalam peta di bawah ini



No Pertanyaan : Sebutkan Jawaban
1 Nama-nama Kabupaten 1
2
3
4
5
2 Nama-nama sungai 1
2
3
4
5
3 Nama-nama kota 1
2
3
4
5
4 Nama-nama gunung 1
2
3
4
5
5 Nama bandara 1
2
3
4
5
6 Nama pelabuhan laut 1
2
3
4
5

Sumber : Buku-buku pelajaran IPS Terpadu Kelas 7

4.1.2. Komponen - Komponen Peta


Peta adalah gambar-an permukaan bumi sebagian atau seluruhnya pada bidang datar, diperkecil dengan skala dan menggunakan simbol

4.1. Komponen - Komponen Peta
1.       Judul Peta
2.       Garis Tepi
3.       Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah
4.       Skala Peta
5.       Simbol Peta
6.       Warna Peta
7.       Legenda
8.       Inset
9.       Grid - Gratikul (Garis lintang dan Garis bujur)
10.     Sumber dan Tahun Pembuatan
11.     Tipe Huruf (Lettering)
12.     Proyeksi Peta


1. Judul Peta
Judul =  nama =  tajuk pada peta yang merupakan  nama suatu daerah yang digambar.

Judul peta menunjukkan data dan daerah yang tergambar sesuai dengan isi peta, supaya tidak menimbulkan penafsiran ganda pada peta

Judul peta merupakan komponen yang sangat penting, karena biasanya seseorang terlebih dahulu melihat judul, baru membaca isi peta

Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta, tetapi dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, yang tidak mengganggu kenampakan peta.

Penulisan judul peta biasanya menggunakan huruf cetak tegak (huruf besar)
---Contoh,
PETA ASIA,
PETA DUNIA
PETA INDONESIA
PENYEBARAN PENDUDUK KABUPATEN MUSI RAWAS


2. Garis Tepi
adalah garis yang ada pada sekeliling tepi peta yang merupakan garis untuk membatasi ruang peta, sebaiknya dibuat rangkap


3. Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah
Adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, barat atau arah daerah yang digambar

Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah Utara.

Petunjuk biasanya diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak menganggu kenampakan peta.

Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan.


4. Skala Peta
Skala pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi.
Contoh:
1 .   Peta kadaster,  berskala  1:  100  s.d.  1:  5.000.
2 .   Peta  skala  besar,  berskala  1  :  5.000  s.d.  1: 250.000.
3 .   Peta  skala  sedang,  berskala  1:  250.000  s.d  1: 500.000.
4 .   Peta skala kecil, berskala 1: 500.000 s.d 1:1.000.000.
5 .   Peta  skala  geografi,  berskala  lebih  besar dari  1  :  1.000.000


5. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar pada peta yang mewakili objek yang ada di permukaan bumi, agar penyajian informasi lebih sederhana dan sistematik.

Simbol peta terdiri dari 3 macam yaitu:

1.    Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut.

2.`   Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol sungai, batas wilayah, jalan, dsb.

3.    Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti: padang pasir, rawa, hutan.


6. Warna Peta
Pada peta, warna digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi

Peta yang berwarna akan lebih indah dilihat dan kenampakan yang ingin disajikan juga kelihatan lebih jelas.

Contoh:
1.    laut, danau digunakan warna biru.
2.    temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat.
3.    curah hujan digunakan warna biru atau hijau.
4.    dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut digunakan warna hijau. 
5.    daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 sampai 3000 meter) digunakan warna coklat tua.


7. Legenda
Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar pembacamudah menafsirkan peta mudah dimengerti oleh, karena legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat dalam peta.


8. Inset
Inset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta. Inset juga di gunakan untuk menggambar suatu wilayah yang tidak tergamabr pada peta, sehubungan dengan terbatasnya media gambar.

Ada 3 macam fungsi inset yaitu :

a.    untuk menunjukkan lokasi. Inset ini memiliki skala lebih kecil dari peta utama, untuk menjelaskan letak/hubungan antara wilayah pada peta utama dengan wilayah lain di sekelilingnya.

b.    untukmemperbesar/memperjelas. Inset ini memiliki skala lebih besar dari peta pokok, mempunyai kegunaan untuk menjelaskan bagian dari peta pokok yang dianggap penting..

c.    untuk menyambung. Inset ini memiliki skala sama besar dengan peta utama(merupakan peta utama yang disambung)

Fungsi menyambung ini bertujuan untuk :
1.    Menggambarkan wilayah pada peta utama yang terpotong karena keterbatasan pada media kertas/halaman.
2.    Menggambar wilayah yang terpencar


9.  Grid - Gratikul (Garis lintang dan Garis bujur)
Posisi gografis dinyatakan dengan koordinat,  terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah berdasarkan astronomi

Letak suatu tempat pada peta, salah satunya dengan koordinat garis lintang dan garis bujur.

Garis lintang yang membelah Bumi menjadi utara selatan sering disebut latitude. Garis bujur yang membagi Bumi menjadi barat dan timur dikenal dengan longitude.


10. Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan dan dapat dipercaya.

tahun pembuatan berguna untuk mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama.


11. Tipe Huruf (Lettering)
Tipe huruf berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Setiap nama simbol menggunakan huruf-huruf standar.

Untuk membuat tulisan pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:
  1. Nama geografi ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat.Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara).Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring.
  1. Nama jalan ditulis harus searah dengan arah jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil.
  1. Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
a)    di bawah simbol kota.
b)    di atas simbol kota.
c)    di sebelah kanan simbol kota.
d)    di sebelah kiri simbol kota.


12. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar.

Macam-macam proyeksi peta adalah sebagai berikut.
a.   Proyeksi  azimuthal  (zenithal  projection),  adalah  bidang  proyeksi  yang berupa  suatu  bidang  datar  yang  menyinggung  bola,  pada  kutub  ekuator atau sembarang tempat yang terletak antara ekuator dan kutub. Proyeksi  ini  paling  baik  untuk  menggambar  daerah  di  sekitar  ekuator.

b.   Proyeksi  silinder  (Mercator  projection ),  adalah  semua  garis  horizontal dan  meridian  berupa  garis  lurus  vertikal.  Proyeksi  ini  paling  tepat menggambarkan daerah ekuator sebab ke arah kutub terjadi pemanjangan garis.

c.   Proyeksi  kerucut  (conical  projection),  adalah  garis  yang  memotong  atau menyinggung  globe  dan  bentangannya  ditentukan  oleh  sudut  puncaknya. Proyeksi  ini  menggambarkan  daerah  dilintang  45°


Sumber : Buku-buku pelajaran IPS Terpadu Kelas 7

SahabatQ

Like Facebokk Friends

ProfilQ

VERDA CANTIKA.PSH

Masih Sekolah di SMPN 1 ploso Jombang dr keluarga 3 bersaudara :adik Rindu masih kelas 4 SDN Kedungrejo dn adik Livi masih kecil umur 2,5 th kami keluarga bahagia yg saling menyayangi dn mengasihi sekian Trimksh Lihat Lengkap ProfilQ