Peta adalah gambar-an permukaan bumi sebagian atau seluruhnya pada bidang datar, diperkecil dengan skala dan menggunakan simbol
4.1. Komponen - Komponen Peta
1. Judul Peta
2. Garis Tepi
3. Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah
4. Skala Peta
5. Simbol Peta
6. Warna Peta
7. Legenda
8. Inset
9. Grid - Gratikul (Garis lintang dan Garis bujur)
10. Sumber dan Tahun Pembuatan
11. Tipe Huruf (Lettering)
12. Proyeksi Peta
1. Judul Peta
Judul = nama = tajuk pada peta yang merupakan nama suatu daerah yang digambar.
Judul peta menunjukkan data dan daerah yang tergambar sesuai dengan isi peta, supaya tidak menimbulkan penafsiran ganda pada peta
Judul peta merupakan komponen yang sangat penting, karena biasanya seseorang terlebih dahulu melihat judul, baru membaca isi peta
Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta, tetapi dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, yang tidak mengganggu kenampakan peta.
Penulisan judul peta biasanya menggunakan huruf cetak tegak (huruf besar)
---Contoh,
PETA ASIA,
PETA DUNIA
PETA INDONESIA
PENYEBARAN PENDUDUK KABUPATEN MUSI RAWAS
2. Garis Tepi
adalah garis yang ada pada sekeliling tepi peta yang merupakan garis untuk membatasi ruang peta, sebaiknya dibuat rangkap
3. Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah
Adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, barat atau arah daerah yang digambar
Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah Utara.
Petunjuk biasanya diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak menganggu kenampakan peta.
Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan.
4. Skala Peta
Skala pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi.
Contoh:
1 . Peta kadaster, berskala 1: 100 s.d. 1: 5.000.
2 . Peta skala besar, berskala 1 : 5.000 s.d. 1: 250.000.
3 . Peta skala sedang, berskala 1: 250.000 s.d 1: 500.000.
4 . Peta skala kecil, berskala 1: 500.000 s.d 1:1.000.000.
5 . Peta skala geografi, berskala lebih besar dari 1 : 1.000.000
5. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar pada peta yang mewakili objek yang ada di permukaan bumi, agar penyajian informasi lebih sederhana dan sistematik.
Simbol peta terdiri dari 3 macam yaitu:
1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut.
2.` Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol sungai, batas wilayah, jalan, dsb.
3. Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti: padang pasir, rawa, hutan.
6. Warna Peta
Pada peta, warna digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi
Peta yang berwarna akan lebih indah dilihat dan kenampakan yang ingin disajikan juga kelihatan lebih jelas.
Contoh:
1. laut, danau digunakan warna biru.
2. temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat.
3. curah hujan digunakan warna biru atau hijau.
4. dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut digunakan warna hijau.
5. daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 sampai 3000 meter) digunakan warna coklat tua.
7. Legenda
Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar pembacamudah menafsirkan peta mudah dimengerti oleh, karena legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat dalam peta.
8. Inset
Inset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta. Inset juga di gunakan untuk menggambar suatu wilayah yang tidak tergamabr pada peta, sehubungan dengan terbatasnya media gambar.
Ada 3 macam fungsi inset yaitu :
a. untuk menunjukkan lokasi. Inset ini memiliki skala lebih kecil dari peta utama, untuk menjelaskan letak/hubungan antara wilayah pada peta utama dengan wilayah lain di sekelilingnya.
b. untukmemperbesar/memperjelas. Inset ini memiliki skala lebih besar dari peta pokok, mempunyai kegunaan untuk menjelaskan bagian dari peta pokok yang dianggap penting..
c. untuk menyambung. Inset ini memiliki skala sama besar dengan peta utama(merupakan peta utama yang disambung)
Fungsi menyambung ini bertujuan untuk :
1. Menggambarkan wilayah pada peta utama yang terpotong karena keterbatasan pada media kertas/halaman.
2. Menggambar wilayah yang terpencar
9. Grid - Gratikul (Garis lintang dan Garis bujur)
Posisi gografis dinyatakan dengan koordinat, terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah berdasarkan astronomi
Letak suatu tempat pada peta, salah satunya dengan koordinat garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang yang membelah Bumi menjadi utara selatan sering disebut latitude. Garis bujur yang membagi Bumi menjadi barat dan timur dikenal dengan longitude.
10. Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan dan dapat dipercaya.
tahun pembuatan berguna untuk mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama.
11. Tipe Huruf (Lettering)
Tipe huruf berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Setiap nama simbol menggunakan huruf-huruf standar.
Untuk membuat tulisan pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:
- Nama geografi ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat.Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara).Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring.
- Nama jalan ditulis harus searah dengan arah jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil.
- Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
a) di bawah simbol kota.
b) di atas simbol kota.
c) di sebelah kanan simbol kota.
d) di sebelah kiri simbol kota.
12. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar.
Macam-macam proyeksi peta adalah sebagai berikut.
a. Proyeksi azimuthal (zenithal projection), adalah bidang proyeksi yang berupa suatu bidang datar yang menyinggung bola, pada kutub ekuator atau sembarang tempat yang terletak antara ekuator dan kutub. Proyeksi ini paling baik untuk menggambar daerah di sekitar ekuator.
b. Proyeksi silinder (Mercator projection ), adalah semua garis horizontal dan meridian berupa garis lurus vertikal. Proyeksi ini paling tepat menggambarkan daerah ekuator sebab ke arah kutub terjadi pemanjangan garis.
c. Proyeksi kerucut (conical projection), adalah garis yang memotong atau menyinggung globe dan bentangannya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini menggambarkan daerah dilintang 45°