NEWS UPDATE :
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan

Kumpulan Cerpen Singkat Terbaru Berbagai Tema


Cerpen Singkat - Adik di rumah dua hari ini ribut terus minta dibuatkan sebuah cerpen singkat, katanya untuk tugas di sekolah. Kenapa tidak mencari di internet saja, kan banyak sekali berbagai contoh cerita pendek yang bisa dipelajari? Malas, itulah penyakit anak sekarang, tentu rekan semua tidak begitu bukan?

Ya, tenang saja, untuk rekan semua yang kesulitan mencari cerpen singkat yang hanya

Unsur Intrinsik Karya Sastra


Unsur Intrinsik Karya Sastra - Dalam kehidupan kita sehari-hari sebenarnya kita tak jarang bersentuhan dengan karya sastra dan di sekolah atau di tempat kuliah pun dalam beberapa jurusan kita juga akan berinteraksi dengan berbagai karya sastra. Tak jarang, meski tanpa kaitan dengan belajar kita membaca novel atau cerpen sebagai hiburan, tapi sebenarnya apa saja yang ada dalam karya sastra

Pengertian, Jenis dan Contoh Drama


Pengertian, Jenis dan Contoh Drama - Pembahasan kita kali ini adalah mengenai drama. Disini kita akan membahas pengertian drama, jenis-jenis drama serta macamnya menurut isi dan kandungannya. Mau tahu pembahasan lengkap tentang drama ini, silahkan ikuti penjelasan berikut ini.











Pengertian Drama



Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis

Rangkuman Materi Tentang Karya Tulis Ilmiah


Rangkuman Materi Tentang Karya Tulis Ilmiah - Tugas yang paling menyita pikiran biasanya adalah tugas untuk membuat paper atau karya tulis. Banyak dari kita yang masih kurang begitu memahami bagaimana cara membuat karya tulis ilmiah sehingga hasilnya tidak begitu ilmiah. Hal ini sebenarnya disebabkan karena kurangnya pemahaman kita mengenai prosedur dan tata cara penyusunan karya tulis tersebut.

Cerpen Singkat Rindu Merah Jambu


Cerpen Singkat Rindu Merah Jambu - Otakku browsing ke masa tiga minggu lalu. Saat pertama melihatmu. Aku terkesiap, sama sekali tak menyangka parasmu begitu rupawan. Laksana pangeran dalam impian. Dan senyumnya menaburkan gula-gula di hatiku. Aku merasa mulai terpedaya dengan rasa suka.



Di rumah kita berbagi cerita. Dan engkau menabur banyak benih kekaguman di hatiku. Saat kau shalat di

Cerpen Singkat: Gadis Penjaja Tikar


Cerpen Singkat: Gadis Penjaja Tikar - Suasana Kebun Raya Bogor dipenuhi dengan pengunjung. Laki-laki, perempuan, tua maupun muda semuanya ada disana. Saat itu adalah hari libur panjang sekolah sehingga banyak pengunjung yang pergi liburan. Mereka ingin menikmati suasana malam dan menghilangkan kejenuhan.



Seorang anak kecil tiba-tiba datang. Dengan pakaian sederhana, ia menjajakan tikar dari

Materi tentang Esai dan Kritik Sastra Lengkap



Materi tentang Esai dan Kritik Sastra Lengkap - Yang akan kita dalami dari materi yang satu ini adalah mengenai karya seni yaitu esai dan kritik sastra. Disini akan dibahas secara menyeluruh dan lengkap berbagai hal terkait esai tersebut serta kritik sastra. Jika anda ingin mendalami mengenai hal ini tidak ada salahnya jika membaca penjelasan berikut.



Secara urut, materi ini akan memberikan

Contoh Cerita Pengalaman Yang Membawa Perubahan


Contoh Cerita Pengalaman Yang Membawa Perubahan - Dalam hidup, seseorang pasti mempunyai banyak pengalaman yang tak terlupakan. Ingatan tentang berbagai kejadian dalam diri tersebut pasti tersimpan rapih dalam memori kita, baik itu pengalaman buruk maupun cerita pengalaman menyenangkan. Kenapa kita mengingat cerita tersebut?



Tanpa harus diminta atau dipaksa, sadar atau tidak sadar ingatan

Macam-Macam Majas (Gaya Bahasa) dan Contoh



Macam-Macam Majas (Gaya Bahasa) dan Contoh - Pada mata pelajaran bahasa Indonesia kita akan belajar tentang majas. Apakah anda masih ingat dengan materi ini, apakah anda sudah paham? Untuk menambah bahan belajar dan mempermudah pemahaman kali ini kita akan membuat sebuah rangkuman mengenai materi ini.



Pada rankuman materi yang membahas mengenai majas ini kita tidak akan membahasnya secara

Macam Jenis Silogisme dan Contohnya



Macam Jenis Silogisme dan Contohnya - Pada tugas sekolah kali ini kita akan memperdalam pengetahuan kita tentang satu topik menarik yaitu mengenai silogisme. Pembahasan ini merupakan rangkuman yang menggarisbawahi beberapa point penting yaitu berbagai jenis silogisme dan juga contoh silogisme. 



Langsung kita mulai saja, kita harus tahu bahwa berdasarkan bentuknya, silogisme setidaknya

Kumpulan Contoh Text Narative Bahasa Inggris Dan Terjemahannya


Kumpulan Contoh Text Narative Bahasa Inggris Dan Terjemahannya - Tugas sekolah yang akan dibahas berikut adalah contoh text narative bahasa inggris dan terjemahannya. Sebenarnya sudah pernah dibahas mengenai contoh ini namun tidak dengan terjemahannya karena itu kali ini akan dibahas lengkap contoh test narrative dan terjemahannya.



Pembahasan mengenai teks naratif ini dikhususkan bagi sobat

Contoh Cerpen (Cerita Pendek)


Contoh Cerpen (Cerita Pendek). Membaca contoh cerpen bisa jadi obat tidur, selain itu membaca cerpen (cerita pendek) juga sangat menyegarkan fikiran tau'...Bagi rekan yang lagi ingin membaca cerpen, kita bahas aja disini "Contoh Cerpen (Cerita Pendek)". 



Yang ini cerpen Indonesia, lengkap kok, mulai dari pengertian cerpen, unsur intrinsik bahkan contoh lengkap cerita pendek. Untuk cerpen

Macam-Macam Majas

       Dalam penggunaan bahasa, untuk berbagai keperluan, baik lisan maupun tulisan, baik resmi maupun tidak resmi, kita sering menggunakan atau menemukan penggunaan majas. Penggunaan majas tersebut salah satunya untuk mengungkapkan suatu maksud.




1.  Litotes
Majas yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Sesuatu hal dinyatakan kurang dari keadaan sebe narnya atau suatu pikiran dinyatakan dengan menyangkal lawan katanya. Contoh:
a. Kedudukan saya ini tidak ada artinya sama sekali.
b. Apa yang kami hadiahkan ini sebenarnya tidak ada artinya sama sekali bagimu.

2.  Paradoks
Majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks dapat juga berarti semua hal yang menarik perhatian karena kebenarannya. 
Contoh:
a. Ia mati kelaparan di tengah-tengah kekayaan yang berlimpah-limpah.
b. Dina merasa kesepian di tengah-tengah keramaian kota.

3.  Pleonasme
Majas ini mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan.
Contoh:
a. Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri.
b. Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.

4.  Elipsis
Majas ini berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca ataupendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku. Contoh:
a. Masihkah kau tidak percaya bahwa dari segi fisik engkau
    tak apa-apa, badanmu sehat; tetapi psikismu ....

5.  Metonimia
Majas ini mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat. Contoh:
a.  Pena lebih berbahaya dari pedang.

6.  Persamaan atau simile
Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit adalah langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya. Contoh:
a. Kikirnya seperti kepiting batu.
b. Mukanya merah laksana kepiting rebus.

7.  Metafora
Majas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya. Makna sebuah metafora dibatasi oleh sebuah konteks. Contoh:
a.  Perahu itu menggergaji ombak.

8.  Personifikasi
Majas kiasan yang menggambarkan benda-benda mati seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Personifikasi (penginsanan) merupakan suatu corak khusus dari metafora, yang mengiaskan 
benda-benda mati bertindak, berbuat, berbicara seperti manusia.
Contoh:
a. Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu
    menambah lagi ketakutan kami.
b. Kata-katanya tajam seperti mata pisau.

9.  Ironi atau sindiran
Majas ini ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya.
Contoh:
a. Saya tahu Anda adalah seorang gadis yang paling cantik
    di dunia ini yang perlu mendapat tempat terhormat!
b. Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas.

10.  Sinisme
Sinisme adalah sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati. Contoh:
a.  Tidak diragukan lagi bahwa Andalah orangnya, sehingga
     semua kebijaksanaan terdahulu harus dibatalkan seluruhnya!

11.  Sarkasme
Majas ini lebih kasar dari ironi dan sinisme. Majas sarkasme mengandung kepahitan dan
celaan yang getir. Contoh:
a. Mulut harimau kau!
b. Lihat sang Raksasa itu! (maksudnya si Cebol)

12.  Sinekdoke
Semacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian 
(totem pro parte). Contoh:
a. Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,00 (pars pro toto).
b. Pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia berakhir dengan kemenangan Indonesia         
    (totem pro parte).

13.  Hiperbola
Majas yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Contoh:
a. Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir
    meledak kepalaku.
b. Sudilah tuan mampir di gubuk sederhana saya.

14.  Eufimisme
Majas yang menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus. 
Contoh:
a. Untuk menjaga kesetabilan ekonomi, pemerintah menetapkan kebijakan penyesuaian harga BBM.     
    (kenaikan harga).
b. Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagian karyawannya.
    (mem-PHK).

15.  Litotes
Majas yang menyatakan sesuatu lebih rendah dengan keadaansebenarnya. 
Contoh:
a. Apalah artinya saya ini, sedikit yang bisa saya sumbang-
    kan bagi generasi bangsaku.

16. Retoris
Majas ini berupa pertanyaan yang tidak menuntut suatu jawaban.
Contoh:
a. Bukankah kita ini bangsa yang beragam adat, suku, dan
    budaya, mengapa hendak diseragamkan?







Kata Penghubung dan Kata Imbuhan

       Saat menulis karangan berpola ekspositoris, Anda dapat menggunakan
kata penghubung dan kata berimbuhan.

A. Kata Penghubung

Kata penghubung adalah kata-kata yang digunakan untuk
menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau
kalimat dengan kalimat. Dilihat dari fungsinya, berikut ini dua
macam kata penghubung.

1. Kata penghubung yang kedudukannya sederajat atau setara,
    terdiri atas beberapa hal berikut.

a. Menggabungkan biasa: dan, dengan, serta.
b. Menggabungkan memilih: atau.
c. Menggabungkan mempertentangkan: tetapi, namun,
    sedangkan, sebaliknya.
d. Menggabungkan membetulkan: melainkan, hanya
e. Menggabungkan menegaskan: bahkan, malah, lagipula,
    apalagi, jangankan.
f. Menggabungkan membatasi: kecuali, hanya.
g. Menggabungkan mengurutkan: lalu, kemudian, selanjutnya
h. Menggabungkan menyamakan: yaitu, yakni, bahwa,
    adalah, ialah.
i. Menggabungkan menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh
   sebab itu.

2. Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa
    yang kedudukannya bertingkat dibedakan sebagai berikut.

a. Menyatakan sebab: sebab dan karena.
b. Menyatakan syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apalagi,
    dan asal.
c. Menyatakan tujuan: agar dan supaya.
d. Menyatakan waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sesudah,
    tatkala.
e. Menyatakan akibat: sampai, hingga dan sehingga.
f. Menyatakan sasaran: untuk dan guna.
g. Menyatakan perbandingan: seperti, sebagai, dan
    laksana.
h. Menyatakan tempat: tempat.


B. Kata Berimbuhan


1. Prefiks (awalan)

a. prefiks di- (contoh: dibawa, dipandang)
b. prefiks ter- (contoh: terlihat, terpandai, tertidur)
c. prefiks se- (contoh: serumah, seindah, sesudah)
d. prefiks ke- (contoh: kelima, kekasih)
e. prefiks pe- (contoh: pelari, penyair)
f. prefiks per- (contoh: perdalam, pertiga, pertuan)
g. prefiks me- (contoh: membesar, menepi, meringkik)
h. prefiks ber- (contoh: bersawah, beranak, bersepeda)

2. Sufiks (akhiran)

a. sufiks -kan (contoh: membersihkan, menduakan,
    mendewakan)
b. sufiks -i (contoh: mendatangi, diobati)
c. sufiks -an (contoh: undangan, bulanan, lapangan)
d. sufiks -nya (contoh: bajunya, buruknya, kencangnya)
e. sufiks -man; wan, wati (contoh: seniman, seniwati)

3. Konfiks (imbuhan)

a. kofiks ke-an (contoh: kemajuan, kepergian)
b. konfiks pe-an (contoh: pekerjaan, pendaratan)
c. konfiks per-an (contoh: persawahan, persahabatan)
d. konfiks se-nya (contoh: setingi-tingginya, serajinrajinya)

4. Gabungan imbuhan

a. gabungan me -kan (contoh: meninggikan)
b. gabungan di -kan (contoh: didengarkan)
c. gabungan memper -kan (contoh: memperundingkan)
d. gabungan diper -kan (contoh: diperdebatkan)
e. gabungan mem + per + i (contoh: memperbaiki)
f. gabungan di + per + i (contoh: dipelajari)
g. gabungan ber -an (contoh: berpelukan)
h. gabungan ber -kan (contoh: bersandikan)

5. Infiks (sisipan)

Infiks adalah semacam morfem terikat yang disisipkan pada
sebuah kata konsonan pertama dan vokal pertama. Bentuk infiks
ini tidak berubah.
Berikut ini empat macam infiks yang ada dalam bahasa
Indonesia.

       1. - el - (contoh: tunjuk-telunjuk)
       2. - er- (contoh: gigi-gerigi)
       3. - em- (contoh: tali-temali)
       4. - in- (contoh: kerja-kinerja)

Mengenal Jenis-Jenis Puisi


  • Ditinjau dari bentuk dan isinya, puisi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.

  • Puisi epik, yakni suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. Puisi eik dibedakan menjadi folk epic, yakni jika nilai akhir pisi itu untuk dinyanyikan, dan literary epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dibaca, dipahami, dan diresapi maknanya.

  • Puisi naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, menjadi pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Jenis puisi yang termasuk dalam jenis puisi naratif ini adalah balada yang dibedakan menjadi folk ballad dan literary ballad. Ini adalah ragam puisi yang berkisah tentang kehidupan manusia dengan segala macam sifat pengasihnya, kecemburuan, kedengkian, ketakutan, kepedihan, dan keriangannya. Jenis puisi lain yang termasuk dalam puisis naratif adalah poetic tale, yaitu puisi yang berisi dongeng-dongeng rakyat.

  • Puisi lirik, yaitu puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern di Indonesia. Misalnya, dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan lain-lain.

  • Puisi dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu gambarran kisah tertentu. Dalam puisi dramatik dapat saja penyair berkisah tentang dirinya atau orang lain yang diwakilinya lewat monolog.

  • Puisi didaktik, yakni puisi yang mengandung nilai-nilai kependidikan yang umumnya ditampilkan secara eksplisit.

  • Puisi satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritikan tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat

  • Romance, yakni puisi yang berisi luapan cinta seseorang terhadap sang kekasih.

  • Elegi, yakni puisi ratapan yan mengungkapkan rasa pedih dan kedukaan seseorang.

  • Ode, yakni puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan.

  • Hymne, yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air.

Menulis Paragraf Argumentasi

Kata argumentatif berarti alasan. Jadi, paragaf atau karangan argumentatif adalah karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan. Dalam argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca terpengaruh.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat karangan argumentasi adalah sebagai berikut.

  1. Berpikir sehat, kritis, dan logis.
  2. Mencari, mengumpulkan, dan memilih faka yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
  3. Menjauhkan emosi dan unsur subjektif
  4. Menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan salah penafsiran.
Dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara laiin sebagai berikut.

  1. Bahan bacaan (buku, majalah , surat kabar, atau internet).
  2. Wawancara atau angket.
  3. Penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.
Paragraf argumentatif dapat dikembangkan dengan pola penalaran sebab-akibat, yakni menyampaikan penggunaannya, penalaran sebab akibat dapat disajikan menjadi akibat sebab. Artinya, menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya. Agar Anda dapat menuli paragraf argumentatif dengan mudah, maka langkah-langkahnya sebagai berikut.
  1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikemangkan!
  2. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat!
  3. Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf!
  4. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu dan lain lain.) 

SahabatQ

Like Facebokk Friends

ProfilQ

VERDA CANTIKA.PSH

Masih Sekolah di SMPN 1 ploso Jombang dr keluarga 3 bersaudara :adik Rindu masih kelas 4 SDN Kedungrejo dn adik Livi masih kecil umur 2,5 th kami keluarga bahagia yg saling menyayangi dn mengasihi sekian Trimksh Lihat Lengkap ProfilQ