Kehidupan Masyarakat Batak adalah kehidupan yang sangat menjunjung tinggi adatnya. Masyarakat Batak bahkan sebelum lahir ke dunia pun (masih dalam kandungan) sudah melakoni adat sampai seorang Batak tersebut meninggal dan menjadi tulang-belulang masih ada serangkaian adat. Ini bukan menunjukkan rumitnya Batak dan adatnya, ini menunjukkan bahwa Dalihan Natolu (Somba marhula-hula, Elek marboru, Manat mardongan tubu) selalu ditunjukkan dengan perayaan serta syukuran dan Adat digunakan sebagai pertanda.
Beberapa macam Adat Batak Toba :
1.Upacara adat Mangirdak atau Mangganje atau Mambosuri boru (adat tujuh bulanan)
Upacara adat Mangirdak adalah upacara yang diterima oleh seorang ibu yang usia
kandungannya tujuh bulan.
Upacara adat Mangirdak adalah upacara yang diterima oleh seorang ibu yang usia
kandungannya tujuh bulan.
2. Upacara adat Mangharoan
Upacara adat mangharoan (dibaca:Makkaroan) adalah upacara adat yang dilaksanakan setelah dua minggu kelahiran bayi untuk menyambut kedatangan bayi tersebut dalam keluarga tersebut.
Upacara adat mangharoan (dibaca:Makkaroan) adalah upacara adat yang dilaksanakan setelah dua minggu kelahiran bayi untuk menyambut kedatangan bayi tersebut dalam keluarga tersebut.
3. Upacara adat Martutu aek
Upacara adat martutu aek adalah upacara adat pemberian nama kepada bayi. Namun, padasaat ini, upacara ini sudah tidak dilakukan lagi karena dianggap tidak sesuai dengan ajaranagama.
Upacara adat martutu aek adalah upacara adat pemberian nama kepada bayi. Namun, padasaat ini, upacara ini sudah tidak dilakukan lagi karena dianggap tidak sesuai dengan ajaranagama.
4. Upacara adat Marhajabuan
Upacara adat marhajabuan adalah upacara adat pernikahan sesuai dengan adat Batak Toba, marhajabuan(berumah-tangga) artinya setiap masyarakat batak yang akan berumah tangga atau menikah harus melalui sebuah pesta adat tidak boleh hanya dibaptis di gereja atau hanya sekedar akad nikah. Acara ini akan dihadiri oleh seluruh sanak keluarga dari pihak pria maupun wanita dan diadakan pemberian ulos kepada pasangan yang menikah.
Upacara adat marhajabuan adalah upacara adat pernikahan sesuai dengan adat Batak Toba, marhajabuan(berumah-tangga) artinya setiap masyarakat batak yang akan berumah tangga atau menikah harus melalui sebuah pesta adat tidak boleh hanya dibaptis di gereja atau hanya sekedar akad nikah. Acara ini akan dihadiri oleh seluruh sanak keluarga dari pihak pria maupun wanita dan diadakan pemberian ulos kepada pasangan yang menikah.
5. Upacara adat Manulangi
Upacara adat manulangi adalah upacara adat yang diberikan kepada orang tua yang lanjut usianya dengan menyuapi/menyulangkan makanan kesukaan atau makanan yang terbaik oleh anak dan cucunya.
Upacara adat manulangi adalah upacara adat yang diberikan kepada orang tua yang lanjut usianya dengan menyuapi/menyulangkan makanan kesukaan atau makanan yang terbaik oleh anak dan cucunya.
6. Upacara adat Hamatean
Upacara adat hamatean adalah upacara adat kematian saat seseorang Batak meninggal disesuaikan dengan adat Batak Toba apakah adat yang akan dibuat jika seseorang meninggal sebagai sari matua, saur matua, maulibulung dll.
Upacara adat hamatean adalah upacara adat kematian saat seseorang Batak meninggal disesuaikan dengan adat Batak Toba apakah adat yang akan dibuat jika seseorang meninggal sebagai sari matua, saur matua, maulibulung dll.
7. Upacara adat Mangongkal holi
Upacara adat mangongkal holi adalah upacara adat penggalian tulang belulang orang tua yang
telah meninggal untuk dimasukkan kedalam tugu (monumen untuk menghormati orang yang meninggal).
Upacara adat mangongkal holi adalah upacara adat penggalian tulang belulang orang tua yang
telah meninggal untuk dimasukkan kedalam tugu (monumen untuk menghormati orang yang meninggal).