NEWS UPDATE :
Tampilkan postingan dengan label Demografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Demografi. Tampilkan semua postingan

10 Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia




Jumlah penduduk dunia pada tahun 2012 ini menurut data dari Bank Dunia telah lebih dari 7 miliar atau lebih tepatnya 7.046.368.812 jiwa. Berikut ini adalah 10 negara yang memiliki populasi terbanyak di dunia. Data jumlah populasi di bawah ini adalah data tahun 2012.

1. China
Republik Rakyat China (中华人民共和国, Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó) adalah sebuah negara terbesar di Asia Timur dan tebesar ketiga di dunia dengan luas daratan 9.596.960 km2. Saat ini populasi di wilayah ini menurut Bank Dunia berjumlah 1.350.695.000 jiwa. Mayoritas dari penduduk RRC adalah dari suku Han. China berbatasan dengan negara Afghanistan, Bhutan, Myanmar, India, Kazakhstan, Kirgizstan, Korea Utara, Laos, Mongolia, Nepal, Pakistan, Rusia, Tajikistan, dan Vietnam.


2. India
Republik India (भारत गणराज्य, Bhārat Ganarājya) adalah sebuah negara di Asia Selatan dan merupakan bagian dari anak benua India. Beberapa agama dunia lahir di negara ini, yaitu Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme. Negara ini memiliki luas daratan 3.287.590 km2. Populasi dari India pada saat ini menurut Bank Dunia adalah 1.236.686.732 jiwa. India juga merupakannegara dengan populasi muslim terbesar ketiga di dunia. Republik India berbatasan dengan negara Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan China.

3. Amerika Serikat
Amerika Serikat (United States of America) adalah sebuah negara di Amerika Utara yang terdiri dari 50 negara bagian. Penduduk asli Amerika Serikat adalah suku Indian, namun saat ini mayoritas penduduknya adalah pendatang dari benua Eropa. Negara ini memiliki luas daratan 9.826.675 km2 dan menurut Bank Dunia, saat ini populasi Amerika Serikat adalah 313.914.040 jiwa. Amerika Serikat (kecuali Alaska dan Hawaii) berbatasan dengan negara Meksiko dan Kanada.

4. Indonesia
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan di Asia Tenggara yang terdiri dari ribuan pulau dan ratusan suku bangsa. Indonesia memiliki luas daratan 1.904.569 km2 dan menurut Bank Dunia jumlah populasi Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia merupakan negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia. Indonesia berbatasan dengan negara Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.

5. Brasil
Republik Federal Brasil (República Federativa do Brasil) adalah negara terbesar di Amerika Selatan dengan luas daratan 9.014.077 km2. Negara ini merupakan negara paling timur di benua Amerika. Jumlah populasi di Brasil saat ini menurut Bank Dunia adalah 198.656.019 jiwa.Negara-negara yang berbatasan dengan Republik Federal Brasil adalah Uruguay, Argentina, Paraguay, Bolivia, Peru, Kolombia, Venezuela, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis.

6. Pakistan
Republik Islam Pakistan (اسلامی جمہوریۂ پاکستان, Islāmī Jumhūrī-ye Pākistān) adalah negara yang terletak di Asia Selatan dan merupakan sebuah negara Islam. Pakistan berpenduduk mayoritas muslim dan merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar kedua setelah Indonesia. Luas daratan Pakistan adalah 803.940 km2 dan menurut Bank Dunia jumlah populasi negara ini adalah 179.160.111 jiwa. Pakistan berbatasan dengan Afghanistan, Iran, India, dan China.

7. Nigeria
Republik Federal Nigeria (Federal Republic of Nigeria) adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Barat dan merupakan sebuah negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar ke-6 di dunia. Luas daratan Nigeria adalah 923.768 km2 dengan jumlah penduduk menurut Bank Dunia 168.833.776 jiwa. Republik Federal Nigeria berbatasan dengan negara Benin, Chad, Kamerun, dan Niger.

8. Bangladesh
Republik Rakyat Bangladesh (গণপ্রজাতন্ত্রী বাংলাদেশ, Gaṇaprajātantrī bānlādēśa) adalah sebuah negarayang terletak di Asia Selatan dan merupakan sebuah negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar ke-4 di dunia. Luas daratan Bagladesh adalah 147.570 km2 dan menurut Bank Dunia, jumlah penduduk Bangladesh adalah 154.695.368 jiwa. Bangladesh merupakan negara terpadat ke-7 di dunia dan terbanyak ke-8 di dunia. Negara ini berbatasan dengan negara India dan Myanmar.

9. Rusia
Federasi Rusia (Росси́йская Федера́ция, Rossiyskaya Federatsiya) adalah negara yang membentang dari sebelah timur Eropa sampai utara Asia dan merupakan negara terluas di dunia. Rusia memiliki luas daratan 17.075.400 km2 dan jumlah populasi menurut Bank Dunia sebanyak 143.533.000 jiwa. Wilayah Rusia berbatasan dengan negara Norwegia, Finlandia, Estonia, Latvia, Belarus, Ukraina, Georgia, Azerbaijan, Kazakhstan, China, Mongolia, dan Korea Utara.

10. Jepang
Jepang (日本国, Nipponkoku/Nihonkoku) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur dan terdiri dari 6 ribu lebih pulau. Sekitar 97% daratan di Jepang berada di keempat pulau besarnya (Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu). Luas daratan negara ini adalah 377,944 km2 dan jumlah penduduknya adalah 127,561,489 jiwa. Negara ini adalah negara satu-satunya dari sepuluh negara di atas yang mengalami penurunan jumlah penduduk dari tahun lalu yang sebanyak 127.817.277 jiwa. Jepang berbatasan dengan negara Republik Rakyat China, Korea, dan Rusia.

Perbandingan Kualitas Manusia dan Penduduk Papua Nugini Dengan Indonesia

1.   Kualitas fisik 
a.   Komposisi penduduk 
Komposisi penduduk Papua Nugini lebih banyak didominasi oleh laki-laki demikian pula dengan Indonesia. Namun jumlah penduduknya jauh lebih besar Indonesia jika dibandingkan dengan Papua Nugini. Selain itu Papua Nugini memeiliki angka pertumbuhan penduduk yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia dimana pertumbuhan penduduk Papua Nugini Lebih dari 1% sedangkan Indonesia kurang dari 1%. Berkaitan dengan suku dan agama sendiri, meski antara Indonesia dan Papuan Nugini Bersebelahan, namun terdapat perbedan jauh diantara keduanya. 

b.  Beban ketergantungan 
Beban ketergantungan penduduk Papua Nugini jika dibandingkan dengan beban ketergantungan Indonesia juah lebih tinggi dimana ketergantungan Negara Papua Nugini sebesar 63% sedangkan Indonesia hanya 51%, hal ini menunjukkan bahwa dari segi beban ketergantungan Indonesia masih lebih baik. 

c.  Tingkat kelahiran dan tingkat kematian 
Tingkat kelahiran Penduduk Papua Nugini adalah 24.89 perseribu penduduk sedangkan untuk Indonesia adalah 13.4 per seribu penduduk.. Sedangkan untuk kematian yaitu 6.53 perseribu penduduk unuk Papua Nugini dan 6.34 kematian per seribu penduduk. Dari kedua data diatas dapat dikatakan bahwa tingkat kesehatan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan di Papua nugini masih rendah dan fasilitas kesehatan di Papua Nugini juga masih rendah atau sedikit. 

d.  Angka kesakitan 
Angka kesakitan di Papua Nugini jika dibandingkan dengan Indonesia masih lebih tinggi Papua Nugini. Hal ini berarti resiko sakit di Papua Nugini lebih tinggi. Ini juga disebabkan oleh ketersediaan fasilitas kesehatan yang ada di masing-masing Negara dan tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan penduduknya. 

e.  Angka harapan hidup 
Angka harapan hidup penduduk Papua Nugini yaitu berkisar 68 tahun sedangkan Indonesia yaitu 72 tahun. Disini terlihat bahwa angka harapan hidup penduduk Papua Nugini masih dibawah Indonesia. 

2.   Kualitas non fisik 
a.   Produktifitas 
Antara Papua Nugini dan Indonesia sebenarnya masih memiliki produktifitas yang masih rendah, namun jika dibandingkan maka produktifitas penduduk Indonesia masih jauh lebih baik. 

b.      Kemandirian 
Dari segi kemandirian, penduduk Papua Nugini masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Indonesia. Hal ini di karenakan sebagian penduduk Papua Nugini berusaha sendiri tanpa bergantung pada pemerintah yakni berusaha di bidang pertanian. 

c.       Solidaritas 
Papua Nugini dan Indonesia memiliki solidaritas yang sama tinggi. Namun solidaritas ini tidak dapat diukur secara langsung maupun diukur dengan angka. Solidaritas dapat diukur dari kehidupan sosial penduduk masing-masing Negara. 

d.      Pendididikan/kecerdasan 
Dari segi pendidikan, Papua Nugini masih berada di bawah Indonesia, dimana pendidikan di Papua Nugini masih belum ada data yang pasti dikarenakan pendidikan disana masih sangat rendah. Sedangkan di Indonesia sudah ada lembaga yang pasti dan dapat dipertangung jawabkan dan pendidilkan di Indonesia sudah terlembaga dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

         THE WORLD FACTBOOK “PAPUA NUGINI”.Diakses dari https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/pp.html pada tanggal 19 juli 2014 pukul 19.00.

         THE WORLD FACTBOOK “INDONESIA”. Diakses dari https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html pada tanggal 19 juli 2014 pukul 19.00.
“Working to achieve an HIV-free generation in PNG”. Diakses dari http://www.unicef.org/png/media_22750.html pada tanggal 20 juli 2014 pukul 09.00.
 

Masalah yang Ditimbulkan Akibat dari Kepadatan Penduduk


Masalah yang Ditimbulkan Akibat dari Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk dapat menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan manusia. Masalah tersebut bisa berdampak buruk bagi manusia dan alam, mulai dari masalah yang kecil hingga masalah yang serius bisa terjadi akibat adanya kepadatan penduduk. Adapun masalah yang dapat ditimbulkan yaitu: Masalah Sosial Ekonomi
Masalah sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk antara lain sebgai berikut:
a.       Angka kriminalitas semakin meningkat
Dengan adanya kepadatan penduduk, maka persaingan untuk mendapakan uang semakin tinggi, sedangkan lahan semakin sempit. Hal ini akan memicu persaingan ketat yang kemudian memungkinkan akan berdampak pada tingkat kriminalitas. Misalnya adanya penjambretan, pencopetan, perampokan dan lain-lain.
b.      Pengangguran
Kepadatan penduduk menyebabkan setiap orang harus berkerja keras demi mencukupi kebutuhan ia sehari-hari. ini dikarenakan persaingan yang semakin ketat sehingga sebagian dari mereka akan tersingkir dan menjadi pengangguran.
c.       Kemiskinan
Kemiskinan ini disebabkan oleh dampak kepadatan penduduk pada poin sebelumnya. Banyaknya pengangguran menyebabkan tingkat kemiskinan semain bertambah. Peta presentase kemiskinan penduduk per propinsi tahun 2010 Masalah Kesehatan
a.   Semaikin banyak penyakit yang dapat menyerang
Kepadatan penduduk membuat banyaknya penyakit yang berkembang dan membahayakan manusia yang tinggal di wilayah tersebut.
b.   Menularnya penyakit dengan cepat
Akibat dari kepadatan penduduk, maka penyakit dapat menular dengan cepat. Ini dikarenakan jarak setiap rumah semakin dekat sehingga penyakit dapat menyebar dengan cepat. Masalah lingkungan
a.   Ruang terbuka hijau yang semakin sedikit
Adanya kepadatan penduduk menyebabkan sebagian besar lahan dimanfaatkan sebagai permukiman dan pusat perekonomian. Hal ini menyebabkan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai resapan dan penyuplai oksigen menjadi berkurang.
b.   Sampah
Berbicara mengenai kepadatan penduduk di Indonesia, tidak akan terlepas dari yang namanya sampah, dimana ada kepadatan penduduk, disitu ada sampah. Ini dikarenakan setiap orang akan menghasilkan sampah dalam jumlah tertentu. Jika manusia yang tinggal di wilayah tersebut semakin banyak, maka sampah yang akan dihasilkan juga semakin banyak.
c.   Ketersediaan air yang semakin berkurang
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber air bersih yang ada di bumi ini terbatas, air tanah maupun air permukaan jika digunakan dengan berlebihan maka akan semakin sedikit, khususnya air tanah. Selain itu faktor pencemaran juga berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih, dimana air yang seharusnya layak digunakan berubah menjadi tercemar dan tidak layak lagi. Solusi Mengatasi kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk terjadi akibat beberapa faktor, baik secara individu atau kelompok kecil maupun kebijakan pemerintah. Berikut ini beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk.
1.   Program KB (Keluarga Berencana)
Program ini memiliki tujuan untuk mebatasi anak dalam setiap keluarga, dimana setiap keluarga diwajibkan memiliki anak paling banyak dua. Dengan demikian maka pertumbuhan penduduk dapat ditekan, dengan penekanan jumlah penduduk ini, setidaknya dapat mengurangi resiko kepadatan penduduk di masa yang akan dating.
2.   Transmigrasi
Transmigrasi dilakukan untuk memeratakan penduduk yang ada di Indonesia, dimana wilayah yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi sebagian di pindahkan ke pulau lain agar persebaran penduduk merata dan menekan kepadatan penduduk.
3.   Pemindahan pusat perekonomian dan perputaran uang
Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar perekonomian dan perputaran uang hanya berpusat di pulau jawa. Hal ini akan menyebabkan arus urbanisasi dari luar pulau jawa menuju pulau jawa dan akan berdampak pada semakin tingginyaangka kepadatan penduduk di jawa. Dengan memindahkan pusat perekonomian dan perputaran uang diharapkan dapat mengurangi arus urbanisasi dan dapat mencegah terjadinya kepadatan penduduk di pulau jawa yang semakin tinggi.
4.   Melakukan pembangunan yang merata
Salah satu faktor penyebab kepadatan penduduk adalah masalah pembangunan yang tidak merata. Dimana pembangunan hanya tersentralisasi di wilayah tertentu saja. Ini akan menyebabkan masyarakat berbondong-bondong berpindah ke tempat dengan fasilitas yang lengkap. Oleh karena itu, pembangunan selayaknya merata di semua wilayah sehingga mencegah masyarakat dari semua wilayah berpindah ke satu tempat dengan fasilitas lengkap Peta kepadatan penduduk Tahun 2010 

Dari peta diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa selama ini konsentrasi penduduk hanya terpusat di pulau jawa. Hal ini dapat dilihat dari kepadatan penduduk di pulau jawa yang bisa dikatakan cukup tinggi dibandingkan dengan pulau yang lain. Persebaran pendduduk di pulau jawa sendiri cukup merata, dimana setiap propinsi memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Sementara itu kepadatan penduduk tertendah berada di pulau papua. Di pulau sumatera, kepadatan penduduk tertinggi berada di propinsi sumatera utara, sumatera barat, dan lampung. Ini menunjukkan bahwa konsentrasi penduduk di pualau sumatera terpusat pada 3 propinsi tersebut. Sementara itu untuk propinsi yang lain memiliki kepadatan penduduk yang sama. Sementara itu untuk pualu Kalimantan, kepadatan penduduk tertinggi berada di propinsi Kalimantan selatan. Meski tertinggi di pulau Kalimantan, kepadatan penduduk di Kalimantan selatan adalah sama dengan rata-rata kepadatan penduduk di pulau sumatera. Di pulau Sulawesi, kepadatan pendudukterkonsentrasi di propinsi Sulawesi selatan dan Sulawesi utara. Untuk propinsilain di pulau Sulawesi memiliki kepadatan yang hamper sama dengan di sumatera.Untuk wilayah bali dan nusa tenggara, kepadatan penduduk ertinggi berada dipulau bali, dimana seperti yang kita ketahui bahwa bali merupakan salah satutempat wisata yang terkenal seghingga berpengaruh terhadap kepadatan penduduk. Di papua, kepadatan penduduk cukup rendah, dimana kepadatan tertinggi di pualu ini sama dengan rata-rata kepadatan penduduk di pulau Kalimantan. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di papua masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan pulau lain.



Ledakan Penduduk Dan Bonus Demografi

Beruntungnya, kepadatan penduduk yang dialami Indonesia didominasi penduduk usia produktif (15-64 tahun). Inilah yang disebut dengan bonus demografi. “Sekitar 66% penduduk Indonesia masuk dalam kategori kelompok usia produktif,” ujar Sonny. Kondisi ini tak lain akibat terjadinya perubahan struktur demografi (perubahan komposisi penduduk menurut umur) dalam 40 tahun terakhir sebagai konsekuensi keberhasilan program keluarga berencana (KB) di dekade lalu yang mampu menekan angka kelahiran sehingga proporsi penduduk usia muda (0-14 tahun) dapat ditekan dan sebaliknya kelompok usia produktif  meningkat   

Namun, ‘bonus’ ini tentunya hanya bisa kita nikmati jika pemerintah mampu menyelaraskan pembangunan dan meningkatkan kualitas penduduknya. Jika tidak terkelola dengan baik, maka ‘bonus’ ini hanya akan menjadi beban bagi negara. Booming memang sudah tak perlu dirisaukan lagi, yang jadi pe-er sekarang adalah bagaimana menciptakan generasi berkualitas. Kualitas penduduk Indonesia berdasarkan Human Development Index 2012 menduduki urutan 121 dari 187 negara yang ada di dunia. Ini masih memprihatinkan.

“Syarat untuk bisa memperoleh bonus demografi yaitu penduduk usia produktifnya harus berkualitas, dapat terserap di pasar kerja, memperoleh pekerjaan yang layak, dan memiliki akses terhadap tabungan,” kata Sonny. Kelebihan uang bisa terjadi karena penduduk usia produktif yang berpenghasilan akan memiliki lebih sedikit tanggungan (jumlah anak lebih sedikit).

“Masa ini adalah masa window of opportunity untuk berinvestasi, meningkatkan kesejahteraan, mendapat pendidikan dan sarana kesehatan lebih baik,” kata  Fasli. Bonus demografi ini akan berakhir pada tahun 2030 nanti. Hal itu disebabkan karena pada saat itu angkatan usia produktif akan menjadi tua sehingga jumlah lansia di masa itu meningkat.

Pengartian, Ruang Lingkup, Tujuan Serta Manfaat Demografi

Pengertian Demografi

Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan grafein yang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam tulisannya yang berjudul Elements de Statisque Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885.

Beberapa ahli pun punya pendapat masing-masing tentang pengertian dari demografi itu sendiri. Berikut ini pendapat para ahli tersebut.

  1. Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.
  2. Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
  3. Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
  4. Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
  5. Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
  6. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Nah, sekarang dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin tertentu.

Ruang Lingkup Demografi

Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu ini. Menurut Methorst dan Skirk, masalah penduduk dapat dibedakan menjadi masalah kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif yang membahas penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun demografi menggunakan banyak hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif. Sedangkan, ilmu hayat (biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif. Hal demikian memberikan kesan kepada orang awam bahwa demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk, padahal tidak sepenuhnya demikian. Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-pelopor ilmu demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe, menganggap demografi sebagai semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social bookkeeping”. Jadi memang angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus dinyatakan hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu demografi.

Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung, Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah Pure Demography untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-matematika dan berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.

Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa yang akan datang maupun masa lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar, tetapi teknik-teknik tersebut jarang menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial tentang “mengapa” bentuk atau proses peristiwa kependudukan terjadi.

demo

Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita memerlukan ilmu lain yang biasa disebut dengan Sociological Demography, Population Studies, Demographic Sociology atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk dan sistem sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita memberi pengertian kepada orang awam melalui proses analisis kependudukan. Jadi, dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan saling melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni memperkuat teori yang ada dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses kuantitatif (statistik & matematik).

Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni terlepas dari variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi, geografi, politik, dan sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri secara teoritis, tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin ilmu lain dalam perkembangannya).

Tujuan dan Manfaat Demografi

Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:

  1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
  2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
  3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
  4. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Pada akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:

  1. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika  mempertimbangkan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang akan datang.
  2. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  3. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di negara yang bersangkutan
  4. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan jasa.

Perpindahan Penduduk

Migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara.

Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.
1) Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.
2) Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja ke luar negeri, misalnya para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.

b. Migrasi nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara.

Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1) Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari:
a) penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
b) perpindahan penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.

2) Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi dan urbanisasi.
Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam wilayah negara.


Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
(1) Faktor–faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, sebagai berikut.
(a) Lahan pertanian semakin sempit.
(b) Sulitnya pekerjaan di luar sektor pertanian.
(c) Banyaknya pengangguran di pedesaan.
(d) Fasilitas kehidupan sulit didapat.
(e) Kurangnya fasilitas hiburan.
(2) Faktor penarik di kota, sebagai berikut.
(a) Lapangan pekerjaan lebih banyak.
(b) Banyak menyerap tenaga kerja.
(c) Banyak hiburan.
(d) Banyak fasilitas kehidupan.

Migrasi, baik migrasi internasional maupun nasional tentu ada pengaruhnya. Sebagai contoh untuk transmigrasi, urbanisasi, atau emigrasi sebagai TKI, dampak negatifnya adalah:
• di perdesaan tenaga di sektor pertanian berkurang,
• banyak lahan tidak tergarap,
• produktivitas pertanian dapat menurun, dan
• tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan berkurang.

Namun migrasi juga ada akibat positifnya, yaitu:
• meningkatkan pendapatan penduduk desa,
• mengurangi kepadatan penduduk,
• menularkan pengalaman kota, dan
• masyarakat desa ingin maju.

Dalam hal urbanisasi, dampak negatif bagi wilayah perkotaan, antara lain:
• pertambahan penduduk,
• kepadatan penduduk,
• peningkatan tenaga kasar,
• timbul daerah kumuh,
• tuna wisma,
• meningkatnya kejahatan,
• pengangguran,
• kemacetan lalu-lintas, dan
• semakin menciptakan rasa individual yang tinggi.


Dampak positif migrasi di perkotaan, antara lain:
• Murah tenaga kerja
• Banyak tersedia tenaga kerja kasar

Perdagangan Manusia Di Indonesia

A. Pengertian Perdagangan Manusia
 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Perdagangan orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi
bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi.
Menurut Lembaga Studi Advokasi Masyarakat ESLAM Perdagangan manusia atau istilah Human Trafficking merupakan sebuah kejahatan yang sangat sulit diberantas dan disebut-sebut oleh masyarakat internasional sebagai bentuk perbudakan masa kini dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Kejahatan ini terus menerus berkembang secara nasional maupun internasional.
Sedangkan Menurut PBB dalam Pasal 3 butir Protokol PBB Tahun 2000 tentang Mencegah, Memberantas dan Mghukum Tindak Pidana Perdagangan Orang khususnya Perempuan dan Anak (Protokol Palermo Italia) Perdaganan manusia di definisikan dengan “trafficking in persons’ shall mean the recruitment, transportation, transfern harbouring or receipt of persons, by means of the threat or use of force or other forms of coercion, of abduction, of fraud, of deception, of the abuse of power of a position of vulnerability or of the person having control over another person, for the purpose of exploitation. Exploitation shall include, at a minimum, the exploitation, forced labour or service, slavery or practices similar to slavery, servitude or the removal of organs
Jadi perdagangan manusia dimulai dari perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan kekuasaan atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan atau muslihat, penyalahgunaan kekuasaan, member atau menerima pembayaran atau memperoleh keuntungan agar dapat memperoleh persetujuan dari seseorng yang berkuasa atas orang laian untuk tujuan eksploitasi. Eksploitasi termasuk untuk melacurkan orang lain atau bentuk-bentuk lain dari eksploitasi sexsual, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik-praktik serupa perbudakan, perhambaan atau pengambilan organ tubuh.

B.   Perdagangan Manusia di Indonesia
Berdasarkan Berita yang dilangsir dalam Psikologi Zone.com, menurut PBB, Indonesia memasuki peringkat ke-2 sebagai Negara yang paling bayak terjadi perdagangan manusia. Indonesia di cap sebagai pengirim, penampung dan sekaligus memproduksi aksi kejahatan ini. Maraknya kasus perdagangan manusia di Indonesia sendiri tidak lain disebabkan oleh desakan ekonomi, serta tingkat pendidikan manusia di Indonesia yang masih rendah.
Menurut informasi yang diterbitkan oleh US Department of Justice dan publikasi yang diterbitkan oleh PBB, data kasar yang ditemukan yang berkenaan dengan perdagangan manusia antara lain:3
700 ribu sampai dengan empat juta orang setiap tahun diperjualbelikan (dijual, dibeli, dikirim, dan di paksa bekerja diluar kemauannya) di seluruh dunia;
sebagian besar manusia yang diperdagangkan berasal dari negaranegara berkembang yang rendah tingkat ekonominya, untuk dibawa ke negara-negara maju;
Sebagian besar dari korban tersebut adalah perempuan dan anakanak;
Para korban umumnya dijanjikan kehidupan yang lebih baik, pekerjaan dengan imbalan yang menarik, oleh sang pedagang;
Umumnya mereka dipaksa bekerja sebagai pelacur, pekerja paksa, pembantu rumah tangga, bahkan pengemis;
Untuk mengendalikan mereka biasanya dipakai upaya kekerasan atau ancaman kekerasan;
Lebih dari 2,3 juta perempuan bekerja di industri seks diluar keinginan mereka, dan diperkirakan sekitar 40 % adalah anak di bawah umur.
Sebagai bagian dari negara berkembang, sulit bagi Indonesia untuk dikecualikan dari fenomenon ini, yakni sebagai ‘negara pengirim’ atau ‘negara sumber.’ Khusus bagi Indonesia, US Department of Justice menempatkannya sebagai Tier 3, yakni negara yang menurut mereka
a. Indonesia merupakan source country bagi orang yang diperdagangkan, terutama perempuan dan anak-anak;
b. Para korban umumnya diperdagangkan untuk tujuan eksploitasi seksual dan pekerja;
c. Negara tujuan termasuk Hongkong, Singapura, Taiwan, Malaysia, Brunei, Negara-negara Teluk Persia, Australia, Korea Selatan dan Jepang
d. Pemerintah belum sepenuhnya melakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencegah terjadinya perdagangan manusia, walau masalah ini sudah lebih diperhatikan dibandingkan dengan masa sebelumnya
Seperti halnya kondisi perdagangan manusia yang terjadi di dunia, untuk Indonesia sendiri, informasi yang disampaikan baik oleh media massa maupun penelitian-penelitian yang dilakukan di lembaga pendidikan dan LSM menunjukkan bahwa sebagian besar korban perdagangan manusia adalah juga perempuan dan anak-anak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perilaku tidak adil terhadap perempuan dan anak merupakan ancaman terus menerus bagi mereka perempuan di manapun di dunia, utamanya di negara-negara berkembang. Kini masalahnya semakin serius karena perdagangan perempuan dan anak juga terjadi di berbagai belahan dunia. Pada dasarnya dua masalah yang sangat berkenaan dengan perdagangan manusia –khususnya perdagangan perempuan dan anak, adalah konstruksi sosial tentang perempuan dan anak, dan kedua adalah masalah perekonomian (i.e. rendahnya tingkat sosial ekonomi) khususnya dalam negara-negara berkembang.
Perilaku terhadap perempuan dan anak pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari masalah yang berkenaan dengan konstruksi sosial masyarakat setempat terhadap posisi dan peran perempuan dan anak. Dalam tatanan yang lebih luas, berbagai peristiwa yang terjadi dewasa ini telah cukup kiranya untuk menunjukkan bahwasanya diskriminasi terhadap perempuan bukan hanya dijumpai dalam novel dan di negara-seberang atau antah berantah, tapi juga terjadi di Indonesia. Telah diketahui bersama bahwasanya Indonesia adalah suatu masyarakat yang patriarkhal, sebagaimana juga di negara-negara lain di dunia. Patriarkhal sebagai suatu struktur komunitas di mana kaum lelaki yang memegang kekuasaan, dipersepsi sebagai struktur yang menderogasi perempuan, yang nyata baik dalam kebijakan pemerintah maupun dalam perilaku masyarakat.
Sebagai contoh sederhana saja, perumusan tentang kedudukan istri dalam hukum perkawinan, kecenderungan untuk membayar upah buruh wanita di bawah upah buruh pria, serta kecenderungan mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan dalam bidang pendidikan, merupakan salah satu refleksi keberadaan perempuan dalam posisi subordinat dibandingkan dengan laki-laki. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2010, korban perdagangan manusia khusunya perempuan terbanyak berasal dari provinsi jawa barat.
Komnas Perempuan melaporkan bahwa tujuan perdagangan Perempuan tersebut antara lain dijadikan :
a. Pekerja domestik : perempuan diiming-imingi janji selanjutnya dipekerjakan sebagai pembantu adalah fenomena yang berlangsung sejak lama. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa korban adalah anak-anak atau orang dewasa, meski terdapat pula korban laki-laki namun sebagaian besar korbannya adalahperempuan.
b. Pengemis : di Jakarta, Batam, Ujung Pandang dan banyak kota besar lainnya, dapat diamati bahwa terdapat sejumlah anak yang dibawa oleh orang dewasa untuk mengemis di lampu merah atau tempat umum lainnya. Jumlah pasti tidak diketahui tapi diperkirakan ribuan anak telah dijadikan pengemis.
c. Pengedar narkoba : satu jenis eksploitasi yang sangat mengerikan adalah pemanfaatan anak dan wanita untuk mengedarkan narkoba. Fakta yang ditemukan di Bali menunjukkan bahwa korban yang dijerat dalam perdagangan dan penyelundupan tipe ini dapat berusia sangat tinggi mulai dai usia 1 tahun sampai 18 tahun.
d. Pekerja seks : pekerja seks di Indonesia, menurut penelitian 30%nya berusia kurang dari 8 tahun.
e. Konsumsi pedofil : ekspolitasi anak perempuan oleh para pedofil di sebagian besar media merupakan korban dari orang-orang terdekat seperti: tetangga, guru, atau pihak-pihak lain. Akan tetapi perdagangan anak perempuan sebagai konsumsi pedofil melibatkan jaringan tersendiri, yang seringkali melibatkan orangorang asing dan jaringan internasional.
f. Istri kontrakan dalam perkawinan transnasional : satu fenomena yang mulai terungkap adalah bentuk perkawinan antar bangsa yang menjadi bisnis yang sangat menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Penelitian yang dilakukan oleh Andy Yentriyani mengungkap bahwa banyak orang tua di Kalimantan mengawinkan anak perempuannya dengan laki-laki Taiwan dengan alasan untuk mengangkat kualitas hidup dan mengurangi beban orang tua. Perkawinan ini dilakukan oleh perantara (makelar). Kebanyakan lelaki Taiwan tersebut adalah mereka yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah atau cacat secara fisik.
       C. Pengaruh Globalisasi Terhadap Perdagangan Manusia
Globalisasi adalah penyatuan internasional secara individu-individu dengan jaringan-jaringan serta institusi ekonomi, sosial, politik yang terjadi secara cepat dan mendalam pada takaran yang belum pernah dialami selama sejarah dunia sebelumnya, dan dengan kata lain, glonbalisasi merupakan hal baru yang belum pernah dilihat sebelumnya dan mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan yang baru (Deliarnov, 2006:201)
Dengan adanya globalisasi, telah mengubah seluruh aspek kehidupan yang ada di dunia. Batas-batas antar Negara menjadi kabur akibat keajuan teknologi, sehingga mobilitas penduduk antar Negara di dunia semakin tinggi. Hal ini menyebabkan pengawasan terhadap mobiltas manusia harus semakin tinggi, namun pengawasan terhadap mobilitas manusia sendiri belum sesuai dengan ekspektasi.  Dengan pengawasan terhadap mobilitas yang belum sesuai dengan harapan dan semakin majunya teknologi khususnya dalam bidang transportasi menyebabkan banyak mobilitas manusia yang terawasi, akibatnya marak terjadi perdagangan manusia.
Mudahnya akses mobilitas dan kurangnya pengawasan menjadikan perdagangan manusia semakin meningkat, khususnya di Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sumber daya manusia Indonesia yang sangat berlimpah menjadi ladang pasokan perdagangan manusia. Masih rendahnya kesadaran manusia yang ada di Indonesia mengenai perdagangan manusia dan rendahnya tingkat ekonomi masyarakat Indonesia juga menjadi faktor pendorong maraknya perdagangan manusia dari Indonesia.

D. Tindakan Pemerintah Indonesia dalam Menangani Kasus Perdagangan Manusia

Pemerintah Indonesia turut meratifikasi protokol PBB tersebut dan Rencana Aksi Nasional (RAN) Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak yang disahkan pada tanggal 30 Desember 2002 melalui Keputusan Presiden No.88 Tahun 2002. RAN tersebut merupakan landasan dan pedoman bagi pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan penghapusan perdagangan perempuan dan anak (Kementerian Pemberdayaan Perempuan/KPP, RAN, 2002, hlm. 4). Pengesahan RAN ditindaklanjuti dengan pembentukan gugus tugas anti trafiking di Tingkat Nasional. Untuk menjamin terlaksananya RAN di tingkat propinsi dan kabupaten / kota maka penetapan peraturan dan pembentukan gugus tugas. Penetapam peraturan dan pembentukan gugus tugas ini dibuat berdasarkan keputusan kepala daerah masing-masing, termasuk anggaran pembiayaannya (KPP/RAN, hlm8-9).
Dalam RAN (hlm 14-15) diberikan 29 rujukan landasan hukum yang relevan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dapat dipakai dalam upaya menghapus trafiking, antara lain: Undang-Undang (UU) No.1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP); UU no.7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita; UU no.3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak; UU no.19 tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO (International Labor Organisation) no.105 mengenai Penghapusan Kerja Paksa; UU no. 1 tahun 2000 tentang Pengesahan Konvesi ILO No.182 mengenai Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak; UU no.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan rujukan-rujukan relevan lainnya.
Sampai saat ini, perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap kasus perdagangan manusia semakin besar. Usaha pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah perdagangan manusia sudah semakin terlihat nyata. Hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah kasus yang ditangani oleh aparat hukum. Selain itu, saat ini sudah banyak pelaku tindakan perdagangan manusia yang masuk penjara dan diproses secara hukum. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Antiperdagangan Manusia di Indonesia pada tahun 2007, jumlah kasus usaha perdagangan manusia yang ditangani oleh aparat hukum meningkat dari 109 kasus pada tahun 2007 menjadi 129 pada tahun 2008.
Menurut data yang diperoleh, hukuman yang dijatuhkan untuk pelaku tindakan perdagangan manusia meningkat dari 46 kasus pada tahun 2007 menjadi 55 kasus pada tahun 2008. Namun, eksploitasi yang diduga dilakukan oleh perusahaan besar masih menjadi masalah serius, walaupun aparat kepolisisan dan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah berkali-kali melakukan operasi untuk memecahkan kasus ini.
Penegakan hukum terhadap aparat yang ikut melakukan tindakan mendukung perdagangan manusia juga masih cukup memprihatinkan. Petugas yang terlibat langsung dalam usaha perdagangan manusia ataupun yang hanya memberikan perlindungan terhadap bisnis tersebut masih banyak yang belum ditindak. Sementara itu, pemerintah Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan sekaligus perlindungan terhadap warga negaranya yang bekerja di luar negeri. Salah satu contoh komitmen pemerintah Republik Indonesia dalam melindungi warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri dapat dilihat dari tindakamn penghentian sementara pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia.
          E. Solusi Masalah Perdagangan Manusia di Indonesia
Rendahnya tingkat ekonomi, pendidikan, dan situasi psikologis adalah penyebab utama terjadinya perdagangan manusia. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan agar kasus perdagangan manusia dapat berkurang. Solusi pertama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penyuluhan pemuka agama dan pemerintah. Apabila kesadaran masyarakat akan bahaya dari perdagangan manusia sudah muncul, maka diharapkan tingkat perdagangan manusia akan sdikit berkurang.
Solusi kedua adalah memperluas tenaga kerja, fokus pada program Usaha Kecil Menengah (UKM), serta pemberdayaan perempuan. Apabila lapangan kerja di Indonesia sudah cukup memenuhi kebutuhan masyarakat, maka keinginan untuk bermigrasi dan bekerja di luar negeri akan berkurang dan resiko perdagangan manusia pun akan semakin berkurang juga.
Solusi selanjutnya adalah meningkatkan pengawasan di setiap perbatas NKRI serta meningkatkan kinerja para aparat penegak hukum. Kejahatan seperti perdagangan manusia dapat saja terjadi. Kemungkinan untuk terjadi akan semakin besar apabila tidak ada pengawasan yang ketat oleh aparat yang terkait. Apabila pengawasan sudah ketat dan hukum sudah ditegakkan, maka kasus perdagangan manusia dapat berkurang.
Solusi lainnya adalah memberikan pengetahuan dan penyuluhan seefektif mungkin kepada masyarakat. Untuk dapat mencegah masalah ini, perlu diadakan penyuluhan dan sosialisasi masalah yang rutin mengenai perdagangan manusia kepada masyarakat. Dengan sosialisasi secara terus-menerus, masyarakat akan mengetahui bahaya masalah ini dan bagaimana solusinya. Pendidikan tentu saja tidak hanya diberikan kepada masyarakat golongan menengah ke atas. Justru pendidikan tersebut harus diberikan kepada kaum kelas bawah, karena mereka rentan sekali menjadi korban praktik perdagangan manusia. perdagangan manusia seringkali terjadi pada masyarakat dengan taraf pendidikan yang cukup rendah. Pendidikan harus diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua lapisan masyarakat.
Setelah masyarakat mengetahui masalah ini, saatnya mereka memberitahu keepada orang lain yang belum tahu. Apabila informasi seperti ini tidak disebarluaskan, maka rantai masalah ini tidak akan pernah terputus. Sudah menjadi kewajiban masyarakan untuk menyampaikan apa yang terjadi pada orang lain, terlebih lagi orang-orang yang dianggap berpotensi mengalami tindakan perdagangan manusia. Sebab, orang yang tidak mengetahui adanya permasalahan ini tidak akan menyadari bahwa hal ini mungkin telah terjadi pada orang lain di sekitar mereka.
Solusi terakhir adalah berperan aktif untuk mencegah. Setelah mengetahui dan berusahaa berbagi dengan masyarakat yang lain, kita juga dapat berperan aktif untuk menanggulangi permasalahan ini. Berperan aktif dapat dilakukan dengan cara melaporkan kasus perdagangan manusia yang diketahui kepada pihak yang berwajib. Masyarakat juga bisa mengarahkan keluarganya untuk lebih berhati-hati terhadap orang lain, baik yang tidak dikenal maupun yang sudah dikenal. Mungkin hal yang dilakukan hanyalah sesuatu yang kecil dan sederhana, namun apabila semua orang bergerak untuk turut melakukannya, bukan tidak mungkin masalah ini akan teratasi.    

SahabatQ

Like Facebokk Friends

ProfilQ

VERDA CANTIKA.PSH

Masih Sekolah di SMPN 1 ploso Jombang dr keluarga 3 bersaudara :adik Rindu masih kelas 4 SDN Kedungrejo dn adik Livi masih kecil umur 2,5 th kami keluarga bahagia yg saling menyayangi dn mengasihi sekian Trimksh Lihat Lengkap ProfilQ