1. Prinsip Persebaran (Penyebaran/Distribusi)
Gejala geografi baik tentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia yang tersebar secara tidak merata di muka bumi, sehingga setiap wilayah akan berbeda dengan wilayah lain. Prinsip distribusi dalam ruang ini menjadi kunci pertama dalam studi geografi.
Contoh :
-Di pesisir terdapat ekosistem mangrove, di daratan tinggi terdapat perkebunan teh.
-Persebaran daerah rawan longsor di Jawa Barat.
-Terjadinya bencana letusan merapi di Jogjakarta.
-Terjadinya banjir di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya.
-Terjadi bencana angin tornado di Amerika.
Contoh :
Contoh :
-Persebaran jumlah transmigran di Indonesia tidak merata, ada suatu wilayah yang jumlahnya besar dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luas wilayahnya.
-Kandungan minyak bumi dan gas di wilayah Indonesia tidaklah merata, lebih banyak terkonsentrasi di wilayah Indonesia bagian barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian timur lebih banyak mengandung bahan mineral.2. Prinsip Interelasi (Interaksi)
Hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan gejala yang lain dalam satu ruang tertentu.Contoh :
a. Hubungan antara faktor sosial dengan sosial
-Menurunnya tingkat kesejahteraan menyebabkan meningkatnya kriminalitas.
-Menurunnya kualitas SDM meningkatkan jumlah pengangguran.
b. Hubungan antara faktor sosial dengan fisik
-Banyaknya perkampungan kumuh dipinggir kali menyebabkan banjir.
-Terjadi kelaparan akibat dari gagal panen.
-Menurunnya kualitas SDM meningkatkan jumlah pengangguran.
b. Hubungan antara faktor sosial dengan fisik
-Banyaknya perkampungan kumuh dipinggir kali menyebabkan banjir.
-Terjadi kelaparan akibat dari gagal panen.
-Sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani karena masih tersedianya lahan untuk digarap.
-Usaha pembukaan lahan di hutan untuk keperluan area pertambangan akan menyebabkan terjadinya penebangan hutan dan berubahnya ekosistem satwa dan tumbuhan di area hutan tersebut.
c. Hubungan antara faktor fisik dengan fisik
-Penebangan hutan menyebabkan banjir dan tanah longsor. c. Hubungan antara faktor fisik dengan fisik
-Hubungan antara mata air panas dengan energi panas bumi di sekitar gunung berapi.
-Daerah longsor sangat berkaitan dengan morfologi wilayahnya. Karena zona selatan Jawa Barat merupakan wilayah pegunungan maka morfologinya berbukit-bukit sehingga memiliki lereng yang terjal.
3. Prinsip Deskripsi (Deskriptif)
Prinsip untuk memberikan gambaran tentang gejala atau masalah – masalah yang diselidiki dalam bentuk tulisan atau kata – kata yang dapat dilengkapi dengan diagram, grafik, table, gambar, dan peta.
Contoh: -Melalui peta dapat dilihat persebaran daerah rawan longsor Jawa Barat.
-Peta persebaran lempeng tektonik di dunia.
4. Prinsip Korologi ( Keruangan )
Menganalisis suatu wilayah berdasarkan ketiga prinsip sebelumnya, maka suatu wilayah/ruang akan mempunyai karakteristik tertentu. Ruang ini menunjukkan karakteristik kesatuan gejala geografi, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk. Prinsip ini merupakan simbol dari geografi modern.Contoh :
-Padi hidup subur di daerah dataran rendah, terjadi banjir di hilir karena penebangan liar dihulu dan tingginya curah hujan di hulu.
-Dapat diketahui bahwa sering terjadinya longsor dari zona selatan Jawa Barat karena morfologinya yang berbukit-bukit. Selain itu, mungkin juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang membuka hutan untuk lahan pertanian atau memotong lereng untuk jalan.
-Suhu udara di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah satunya karena banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan yang ada di perkotaan.