NEWS UPDATE :

Bentuk-bentuk Proses Asosiatif dalam Interaksi Sosial



  1. Kerja sama

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinter-aksi dengan sesamanya. Kebiasaan dan sikap mau bekerja sama dimulai sejak kanak-kanak, mulai dalam kehidupan keluarga lalu meningkat dalam kelompok sosial yang lebih luas. Kerja sama berawal dari kesamaan orientasi.
Menurut Charles H Cooley, seperti dikutip Soekanto (1982 : 66) Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran akan adanya kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam menjalin kerja sama.
Kerja bakti atau gotong royong, misalnya, merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama. Lebih lanjut, bentuk kerja sama dibagi menjadi 4 yaitu ;
a. Kerja sama spontan, yaitu kerja sama yang terjadi secara serta merta.
b. Kerja sama langsung, yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.
c. Kerja sama kontak, yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu, yang disepakati bersama,
d. Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial



2. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri dari orang perorang atau kelompok-kelompok manusia yang semua saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Tujuan dari akomodasi adalah terciptanya keseimbangan interraksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di dalam masyarakat. Ini dapat digunakan untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan menghargai kepribadian yang berkonflik atau dengan cara paksaan atau tekanan. Bentuk-bentuk akomodasi antara lain ;

  • Coersion

Suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yang lebih lebah.

  • Kompromi

Suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian, semua pihak bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya.

  • Arbitrasi

Suatu bentuk akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Untuk itu, akan diundang pihak ketiga yang tidak memihak (netral) untuk mengusahakan penyelesaian pertentangan tersebut. Pihak ketiga disini dapat pula ditunjuk atau dilaksanakan oleh suatu badan yang dianggap berwenang.



  • Mediasi

Suatu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi. Namun, pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian peerselisihan antara kedua belah pihak.

  • Konsilasi

Suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetejuan bersama.

  • Toleransi

Suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Biasanya terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.

  • Stalemate

Suatu bentuk akomodasi ketika kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan yang seimbang.

  • Ajudikasi

Penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.


3. Asimilasi
Menurut Soerjono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama. Artinya, apabila orang-orang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok manusia atau masyarakat, maka tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut. Secara singkat proses asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan. Tetapi hal ini tidak semudah yang dibayangkan karena banyak faktor yang memengaruhi suatu budaya itu dapat melebur menjadi satu kebudayaan. Adapun faktor-faktor yang mempermudah terjadi asimilasi adalah :



  • Komputer juga sebagai bentuk asimilasi yang kuat
    di Indonesia
    Adanya sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.

  • Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.

  • Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.

  • Sikap terbuka dari golongan berkuasa dalam masyarakat.

  • Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.

  • Perkawinan campuran (amalga-mation).


Sedangkan faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi adalah :
  • Teerisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.

  • Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.

  • Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi.

  • Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok yang lainnya.

  • Perbedaan ciri-ciri badaniyah seperti warna kulit.

  • In-group feeling (perasaan yang kuat) terhadap budaya kelompoknya.

  • Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa



4. Akulturasi
Menurut Koentjaranigrat, akulturasi diartikan sebagai suatu proses sosial yang timbul apabla suatu kelompok manusia yang memiliki kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing, dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun dapat diterima dan tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi yang berlangsung dengan baik dapat menghasilkan integrasi unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Yang paling mudah menerima kebudayaan asing adalah generasi muda. Coba kalian amati begitu mudahnya kalian menerima perkembangan model rambut penyanyi barat atau model pakaian artis luar negeri. Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima ialah unsur kebendaan, peralatan-peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup. Seperti, komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.



Perpindahan Kalor

        Kalor berpindah dari satu tempat atau benda ke tempat atau benda lainnya dengan tiga cara, yaitu konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran).

  1. Konduksi (Hantaran)
          Ketika sebuah batang lkogam dipanaskan pada salah satu ujungnya, atau sebuah besi diletakkan di dalam api yang membara, beberapa saat kemudian, ujung yang kita pegang akan segera menjadi panas walaupun tidak bersentuhan langsung dengan sumber panas. Dalam hal ini kita
katakan bahwa kalor dihantarkan dari ujung yang panas ke ujung lain yang lebih dingin.
          Konduksi atau hantaran kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil tumbukan molekul-molekul. Sementara satu ujung benda dipanaskan, molekul-molekul di tempat itu bergerak lebih cepat. Sementara itu, tumbukan dengan molekul-molekul yang langsung berdekatan lebih lambat, mereka mentransfer sebagian energi ke molekul-molekul lain, yang lajunya kemudian bertambah. Molekul-molekul ini kemudian juga mentransfer sebagian energi mereka dengan molekul-molekul sepanjang benda tersebut. Dengan demikian, energi gerak termal ditranser oleh tumbukan molekul sepanjang benda. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya konduksi.
          Konduksi atau hantaran kalor hanya terjadi bila ada perbedaan suhu. Berdasarkan eksperimen para ahli, menunjukkan bahwa kecepatan hantaran kalor melalui benda yang sebanding dengan perbedaan suhu antara ujung-ujungnya. Kecepatan hantaran kalor juga bergantung pada ukuran dan bentuk benda.

     2.  Konveksi (Aliran)


          Zat cair dan gas umumnya bukan penghantar alor yang sangat baik. Meskipun demikian keduanya dapat mentransfer kalor cukup cepat dengan konveksi. Konveksi atau aliran kalor adalah proses di mana kalor ditransfer dengan pergerakan molekul dari satu tempat ke tempat yang lain. Bila konduksi melibatkan molekul (atau elektron) yang hanya bergerak dalam jarak yang kecil dan bertukan, konveksi melibat pergerakan molekul dalam jarang yang besar.
          Tungku dengan udara yang dipanaskan dan kemudian ditiup oleh kipas angin ke dalam ruang termasuk konveksi yang dipaksakan. Konveksi alami juga terjadi, misalnya udara panas akan naik, arus samudra yang hangat atau dingin, angin, dan sebagainya. Gambar disamping menunjukkan bahwa sejumlah air di dalam panci yang dipanaskan, arus konveksi terjadi karena perbedaan kalor. Air di bagian bawah naik karena massa jenisnya berkurang dan digantikan oleh air yang lebih dingin diatasnya.



     3. Radiasi (Pancaran)

         Perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi memerlukan adanya materi sebagai medium utuk membawa kalor dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin. Akan tetapi, perpindahan kalor secara radiasi (pancaran) terjadi tanpa medium apapun.
         Semua kehidupan di dunia ini bergantung pada transfer energi dari matahari, dan energi ini ditransfer ke bumi melalui ruang hampa (hampa udara). Bentuk transfer energi ini dalam bentuk kalor yang dinamakan radiasi, karena suhu matahari jauh lebih besar (6000 K) daripada suhu permukaan bumi.
         Radiasi pada dasarnya terdiri dari gelombang elektromagnetik. Radiasi matahari terdiri dari cahaya tampak ditambah panjang gelombang lainnya yang tidak bisa dilihat oleh mata, termasuk radiasi inframerah (IR) yang berperan dalam menghangatkan bumi.


    

Mengenal Jenis-Jenis Puisi


  • Ditinjau dari bentuk dan isinya, puisi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.

  • Puisi epik, yakni suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. Puisi eik dibedakan menjadi folk epic, yakni jika nilai akhir pisi itu untuk dinyanyikan, dan literary epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dibaca, dipahami, dan diresapi maknanya.

  • Puisi naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, menjadi pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Jenis puisi yang termasuk dalam jenis puisi naratif ini adalah balada yang dibedakan menjadi folk ballad dan literary ballad. Ini adalah ragam puisi yang berkisah tentang kehidupan manusia dengan segala macam sifat pengasihnya, kecemburuan, kedengkian, ketakutan, kepedihan, dan keriangannya. Jenis puisi lain yang termasuk dalam puisis naratif adalah poetic tale, yaitu puisi yang berisi dongeng-dongeng rakyat.

  • Puisi lirik, yaitu puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern di Indonesia. Misalnya, dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan lain-lain.

  • Puisi dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu gambarran kisah tertentu. Dalam puisi dramatik dapat saja penyair berkisah tentang dirinya atau orang lain yang diwakilinya lewat monolog.

  • Puisi didaktik, yakni puisi yang mengandung nilai-nilai kependidikan yang umumnya ditampilkan secara eksplisit.

  • Puisi satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritikan tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat

  • Romance, yakni puisi yang berisi luapan cinta seseorang terhadap sang kekasih.

  • Elegi, yakni puisi ratapan yan mengungkapkan rasa pedih dan kedukaan seseorang.

  • Ode, yakni puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan.

  • Hymne, yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air.

Awan

        Awan dapat terbentuk jika suhu udara mengalami penurunan hingga mencapai titik kondensasi. Awan bisa berupa titik-titik air atau embun, ada pula yang berupa kristal-kristal salju. Titik-titik air atau kristal salju tersebut mengumpul pada sekeliling partikel-partikel kecil yang disebut inti kondensasi. Berdasarkan posisi ketinggian dan bentuknya, awan dapat dibedakan menjadi.

  1. Awan rendah, pada ketinggian 2000m. Awan ini ada tiga macam, yaitu ;
  • awan stratocomulus (St-Cu), yaitu awan yang bergumpal-gumpal.
  • awan cumulonimbus (Cu-Ni), awan yang tebal berwarna hitam kelabu.
  • awan stratus (St), yaitu awan yang berbentuk berlapis lapis seperti kabut yang tipis.
     2. Awan menengah, berada pada ketinggian antara 2000-6000m, terdiri atas ;
  • awan altocumulus (A-Cu), berwarna putih seperti gumpalan kapas.
  • awan altostratus (A-St), berlapis-lapis seperti pita dan berwarna kelabu.
   3. Awan tinggi, berada pada ketinggian lebih dari 6000 m, terdiri atas
  • awan cirrus (Ci), berwarna putih tipis dan mengkilat karena banyak mengandung kristal es.
  • awan cirrocumulus (Ci-Cu), berbentuk gumpalan-gumpalan kecil dan tampak seperti sisik ikan.
  • awan cirrostratus, (Ci-St), putih tipis seperti bulu-bulu ayam yang sangat halus.
    4. Awan yang terjadi karena udara naik, berada pada ketinggian 500-1600 m, terdiri atas ;

  • awan cumulus (Cu), awan bergumpal yang bagian bawahnya rata.
  • Nibrostratus (Ni-St) awan bergumpal luas, yang lain sudah menjadi hujan

Kalanon, Calon Obat Kanker dari Kalimantan


        Tumbuhan-tumbuhan itu mengandung senyawa-senyawa kimia yang bermanfaat sebagai bahan baku obat. Salah satu di antara tumbuhan khas Kalimantan itu adalah pohon kayu bintangor batu (Calophyllum teysmannii). Dari getah pohon ini, kita bisa memperoleh senyawa kalanon (calanone), yang berpotensi sebagai calon obat antikanker.

        Kalanon berwujud padatan kuning muda, dengan rumus molekul C27H20O5 
Potensi antikanker kalanon dilaporkan pertama kali oleh Swee Hock Goh dari Chemistry Department, National University of Singapore (1999). Goh mengatakan kalanon memiliki aktivitas yang rendah terhadap beberapa jenis sel kanker. 

      Hal ini dapat dilakukan melalui satu atau serangkaian reaksi kimia. Jadi, walaupun tidak bisa dipakai langsung sebagai obat, suatu senyawa alami masih bisa diolah menjadi calon obat melalui proses sintesis. Pada senyawa kalanon, terdapat struktur kumarin sebagai kerangka dasar (berwarna biru) dan sebuah gugus keton yang menempel pada kerangka tersebut (berwarna merah). Lalu gugus alkohol itu diubah lagi menjadi gugus ester.

        Produk akhir ini kemudian diujikan terhadap sel kanker usus manusia. Hasilnya sungguh mengagumkan. Senyawa ester tersebut mampu menghambat pertumbuhan sel kanker itu dengan konsentrasi yang sangat rendah, yaitu 1,29 mikrogram per mililiter. Semakin rendah konsentrasi yang diperlukan oleh suatu obat untuk bekerja berarti semakin ampuh obat tersebut.


Lapisan Atmosfer

Atmosfer yang menyelebungi bumi kita itu terbagi menjadi lima lapisan, yaitu.

a. Troposfer
       
        Merupakan lapisan yang berada paling bawah di atas permukaan bumi. Ketebalan lapisan ini bervariasi. Di daerah sekitar khatulistiwa lebih kurang 16 km ketebalannya, di daerah lintang sedang 11 km, dan di daerah kutub 8 km. Lapisan ini memiliki ciri-ciri yang khas, setiap kenaikan 100 m suhunya mengalami kenaikan 0,6 °C.


        Lapisan troposfer merupakan lapisan tempat terjadinya proses awan, hujan, dan angin. Pada lapisan ini kandungan oksigen dan nitrogen sangat banyak. Oksigen merupakan sumber terjadinya api karena proses pembakaran, yang bisa terjadi jika terdapat percampuran antara oksigen dengan karbon yang terkandung di dalam arang, minyak, kayu atau bahan bakar lain. Nitrogen juga bermanfaat dalam proses pembakaran dan memperlambat proses oksidasi. Bagian teratas dari troposfer terdapat lapisan peralihan yang disebut tropopause


b. Stratosfer


        Stratosfer berada  pada mulai dari ketinggian 8 km dikutub, 11 km di daerah sedang, dan 16 km di khatulistiwa. Ketinggian rata-rata lapisan ini antara 15-50 km. Pada lapisan ini terdapat ozon, konsentrasi terbesar pada ketinggian 22 km. Bagian teratas lapisan stratosfer adalah stratopause yang memisahkan dengan lapisan mesosfer


c. Mesosfer


        Mesosfer berada pada ketinggian antara 50-80 km. Pada lapisan ini suhu udara menurun secara drastis hingga mencapai -100 °C pada lapisan mesopause. Di lapisan mesosfer inilah sebagian meteor terbakar dan terurai. Pada lapisan ini juga terdapat reflektor gelombang radio dan televisi. Bagian teratas lapisan ini adalah lapisan mesopause yang membatasi dengan lapisan termosfer


d. Termosfer


        Termosfer terletak pada ketinggian 80-500 km dengan temperatur udara naik hingga 1500 °C sampai pada ketinggian yang belum pasti. Hingga ketinggian 375 km gas mengalami ionisasi, terbentuklah ion positif (proton) dan ion negatif (elektron), maka lapisan termosfer juga dinamakan lapisan ionosfer yang juga berperan sebagai reflektor gelombang radio.


e. Eksosfer


        Eksosfer merupakan batas antara atmosfer bumi dengan angkasa luar. Pada lapisan ini suhunya mencapai 2200 °C. 


(Pada dasarnya angka-angka yang tertera bukanlah angka-angka pasti. Perbedaan unsur pembentuk udara pada lapisan yang berbeda terdapat suhu dan tekanan udara yang berbeda pula)








  • geografi
  • Motif Memegang Uang

    Tiap rumah tangga dalam sektor perekonomian mempunyai alasan (motif) memegang atau menyimpan uang tunai, yaitu karena alasan transaksi, alasan berjaga-jaga, dan alasan berspekulasi. Pendapat ini oleh J.M Keynes yang disebut theory liquidility preference (teori hasrat menahan uang tunai). Adapun motif memegang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.


    1. Alasan Transaksi
    Alasan menahan uang didasarkan pada keinginan untuk membiayai transaksi kebutuhan hidup sehari-hari (transacsion motive). Dengan tersedianya uang, segala kebutuhan atau keperluan usaha setiap hari dapat dipenuhi dengan cepat. Keperluan untuk transaksi tergantung pada pendapatan. Makin tinggi pendapatan, makin tinggi pula keperluan untuk transaksi.

        2. Alasan Berjaga-jaga


    Alasan berjaga-jaga (precautionary motive) adalah alasan transaksi untuk menghadapi keadaan darurat dan terjadi tanpa diduga-duga. Misalnya, salah satu anggota keluarga kita mendadak sakit. Keperluan uang untuk alasan berjaga-jaga (darurat) tergantung pada besarnya pendapatan.

       3. Alasan Spekulasi


    Alasan spekulasi (speculative motive) timbul karena adanya keinginan memperoleh keuntungan berdasarkan ramalan dan perhitungan pada masa yang akan datang. Misalnya, seseorang membeli saham sekarang dan menjualnya pada masa akan datang



    Cara-cara Pengendalian Sosial



    Dalam sebuah masyarakat yang tertib dan tentram dapat dilakukan pengendalian sosial preventif atau persuasif, namun jika di dalam masyarakat tersebut terjadi pelanggaran harus dilakukan pengendalian sosial represif atau koersif. Untuk melaksanakan pengendalian sosial tersebut antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

    a. Cemoohan

    Dilakukan terhadap seseorang yang melakukan pelanggaran nilai atau norma bertujuan sebagai
    pengendalian sosial agar pelaku merasa malu dan tidak lagi melakukan penyimpangan yang sama atau dalam bentuk lain.

    b. Teguran

    Bisa dilakukan berupa peringatan. Cara tersebut biasanya dilakukan jika pelanggaran yang dilakukan masih dalam batas toleransi kewajaran. Cara tersebuat biasa dilakukan oleh orangtua terhadap anak, pimpinan terhadap bawahan, atau guru terhadap anak didiknya.

    c. Pendidikan

    Dilakukan terhadap objek sejak baru lahir dan berlangsung seumur hidup. Pengendalian sosial dengan cara pendidikan merupakan cara yang sangat efektif. Jika pengendalian sosial dengan cara pendidikan dilakukan maka cara-cara yang lain hanya merupakan pendukung saja.

    d. Agama

    Setiap ajaran agama selalu memberikan ajaran dan pedoman bertingkah laku. Melalui pendidikan agama ditanamkan pengertia, jika seseorang melanggar ajaran agama akan merasa berdosa, terkucilkan, serta berusaha untuk bertobat dan kelak di kehidupan akhir akan mendapatkan siksa atas dosa yang diperbuatnya.

    e. Gosip

    Desas-desus dilakukan ketika kritik sosial secara langsung terbuka tidak dapat dilakukan. Dengan gosip tersebut pelaku penyimpangan akan merasa malu dan bersalah sehingga akan berhati-hati dalam berbuat di masa depan.

    f. Ostrasisme

    Bisa diartikan sebagai pengucilan. Terhadapa anggotaa masyarakat yang melakukan pelanggaran nilai dan norma, namun pelakumasih diperbolehkan tinggal bersama masyarakat yang lain, hanya saja tidak diajak berkomunikasi atau bekerja sama.

    g. Fraundulens

    Pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara meminta bantuan pihak lain agar membantu mengatasi masalah yang terjadi.

    h. Intimidasi

    Cara pengendalian sosial dengan cara menekan, memaksa, mengancam, atau menakut-nakuti.

    i.Hukuman

    Dapat dilakukan dengan cara memberi sanksi atau hukuman. Sanksi positif berhubungan dengan penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang dapat menyesuaikandiri dengan nilai dan norma. Sedangkan sanksi negatif berhubungan dengan hukuman yang diberikan kepada warga masyarakat yang tidak berhasil menyesuaikan diri.

    Porifera

    Merupakan hewan avertebrata (mempunyai tulang belakang). Porifera berasal dari kata porus = lubang kecil, ferre = mempunyai/mengandung. Jadi, porifera adalah hewan berpori atau memiliki pori-pori.

    a. Ciri-ciri umum
    Tubuh berpori, diploblastik (ektoderm = lapisan luar, endoderm = lapisan dalam).
    Bentuk tubuh : seperti vas bunga, tabung, oval, bulat, atau pipih bercabang-cabang.
    Habitat : air laut, melekat pada dasar laut.
    Reproduksi : aseksual/vegetatif membentuk kuncup (gemulae), seksual/generatif.
    Bersifat hermaprodite, cara hidup heterotrof.


    b. Klasifikasi berdasarkan penyusun kerangka
    1. Calcarea
    Contoh : Sycon, Clathrina, Grantia sp.
    2. Hexactinellida
    Contoh : Euplectella aspergillum, Pheronema sp.
    3. Demospongia
    Contoh : Euspongia sp., Spongilla sp.

    c. Peranan Porifera bagi kehidupan manusia
    Jenis Spongia sp., Hippospongia : untuk spons mandi, kerangka porifera hiasan, dan zat kimia yang dihasilkan sebagai bahan obat penyakit kanker.

    Pengertian Hidrosfer

    Hidrosfer berasal dari kata hidro yang artinya air dan saphira yang artinya lapisan ratau tempat.
    Hidrosfer berarti lapisan atau tempat kedudukan air di bumi. Air di alam terbagi menjadi tiga macam, yaitu air di permukaan bumi, air di udara (atmosfer bumi), dan air di dalam bumi (tanah). Komposisi air secara global adalah 97,2% berada di lautan dan 2,8% berada di daratan dan di udara. Ada beberapa cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari tentang air, yaitu.

    • Oseanografi, adalah ilmu yang mempelajari laut dan air laut.
    • Glasiologi, adalah ilmu yang mempelajari es dan gletser.
    • Hidrologi, adalah ilmu yang mempelajari air permukaan dan air bawah tanah.
    • Limnologi, adalah air mempelajari tentang danau.
    • Potamologi, adalah ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan.
    • Geohidrologi, adalah ilmu yang mempelajari keberadaan, persebaran, dan gerakan air di bawah tanah.
    • Hidrometeorologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan unsur-unsur meteorologi dan siklus hidrologi.
    Sebenarnya volume air di bumi tetap. Hanya wujud dan letaknya saja yang berubah. Perubahan wujud dan tempat inilah yang kemudian membentuk suatu rangkaian proses yang disebut siklus hidrologi, yang menyebabkan jumlah air di bumi tetap. Menurut panjang pendeknya proses, siklus hidrologi ada tiga macam, yaitu.

    1. Siklus pendek, yaitu perputaran air dari laut yang mengalami penguapan, berkondensasi dan kemudian jatuh sebagai hujan di laut yang sama lagi.
    2. Siklus sedang, yaitu perputaran air laut yang mengalami penguapan, terbawa oleh angin dan berkondensasi menjadi awan di atas daratan dan jatuh sebagai hujan diatas daratan, kemudian air meresap ke dalam tanah atau mengalir ke sungai dan kemudian menuju ke laut kembali.
    3. Siklus panjang, yaitu air laut mengalami penguapan membentuk kristal-kristal es yang dibawa angin naik ke pegunungan menjadi gletser atau salju, kemudian gletser dan salju mencair, airnya masuk ke sungai dan menuju ke laut kembali.
    Silus hidrologi tidak begitu saja terjadi akan tetai ada beberapa proses klimatis dan meteorologis yang menyertai, yaitu.

    • Evaporasi, adalah penguapan pada benda-benda abiotik yang merupakan proses perubahan wujud air menjadi tgas. Proses ini dipengaruhi oleh jumlah air yang terkandung pada tanah, dan faktor meteorologi.
    • Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuhan melalui stomata, yang dipengaruhi oleh faktor jenis tumbhan berhubungan dengan ukuran stomata dan kandungan air yang dibutuhkan oleh tanaman, faktor sinar matahari, dan faktor jenis tanah, yaitu kelembaban tana.
    • Evapotranspirasi, adalah gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.
    • Kondensasi, perubahan wujud uap air menjadi air atau awan karenah penurunan suhu udara.
    • Adveksi, adalah transpirasi horizontal oleh gerakan udara mendatar.
    • Presipitasi, adalah curahan hujan
    • Run Off, adalah gerakan aliran air permukaan.
    • Infiltrasi, yaitu peresapan air ke dalam tanah.
    • Sublimasi, yaitu perubahan wujud dari uap air menjadi kristal es atau salju.

    SahabatQ

    Like Facebokk Friends

    ProfilQ

    VERDA CANTIKA.PSH

    Masih Sekolah di SMPN 1 ploso Jombang dr keluarga 3 bersaudara :adik Rindu masih kelas 4 SDN Kedungrejo dn adik Livi masih kecil umur 2,5 th kami keluarga bahagia yg saling menyayangi dn mengasihi sekian Trimksh Lihat Lengkap ProfilQ