Pola(pattern) terkait dengan susunan keruangan obyek. Pola biasanya terkait juga dengan adanya pegulangan bentuk umum suatu atau sekelompok obyek dalam ruang. Istilah-istilah yang digunakan untuk menyatakan pola misalnya adalah teratur, tidak teratur, kurang teratur. Namun kadang-kadang perlu digunakan istilah yang lebih eksprensif misalnya melingkar, memanjang terputus-putus, konsentris, dan sebagainya.
Bayangan(shadows) sangat penting bagi penafsir, karena dapat memberikan dua macam efek yang berlawanan. Pertama, bayangan dapat menegaskan obyek pada citra. Karena outline obyek menjadi lebih tajam/jelas, begitu juga kesan ketinggiannya. Kedua, bayangan justru kurang memberikan pantulan obyek ke sensor, sehingga obyek yang diamati menjadi tidak jelas.
Tekstur (texture) merupakan ukuran frekuensi perubahan rona pada gambar obyek. Tekstur dapat dihasilkan oleh agregasi/pengelompokan satuan kenampakan yang terlalu kecil untuk dapat dibedakan secara indivisual, misalnya dedaunan pada pohon dan bayangannya, gerombolan satwa liar digurun , ataupun bebatuan yang terserak diatas permukaan tanah. Kesan tekstur juga bersifat relative, tergantung pada skala dan resolusi citra yang digunakan.
Situs (site) atau letak merupaan penjelasan tentang obyek relative terhadap obyek atau kenampakan lain yang lebih mudah untuk dikenali, dan dipandang dapat dijadikan dasar untuk identifikasi obyek yang dikaji. Obyek dengan rona cerah, berbentuk silinder, ada bayangannya, dan tersusun dalam pola teratur dapat dikenali sebagai kilang minyak, apabila terleta di dekat perairan pantai.
Asosiasi (association) merupakan unsure yang memperhatikan keterkaitan anatar suatu obyek atau fenome dengan obyek atau fenomena lain, yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali obyek yang dikaji. Misalnya pada foto udara skala besar dapat diilihat adanya bangunan berukuran lebih besar daripada rumah, mempunyai halaman terbuka, terletak ditepi jalan besar, dan terdapat kenampakan seperti tiang bendera (terlihat dengan adanya bayangan tiang) pada halaman tersebut. Bangunan ini dapar ditafsirkan sebagai bangunan kantor, berdasarkan asosiasi tiang bendera dengan kantor (terutama kantor pemerintahan).
Perlu diperhatikan bahwa dalam mengenali obyek, tidak semua unsure perlu digunakan secara bersama-sama. Ada beberapa jenis fenomena atau obyek yang dapat langsung dikenali hanya berdasarkan satu jenis unsur interpretasi saja. Ada pula yang membutuhkan keseluruhan unsur tersebut. Ada kecenderungan pengenalan obyek penutup/penggunaan lahan pada foto udara skala interpretasi seperti pada diskripsi, dibandingkan pengenalan bentuk lahan atau fisiografi pada citra skala sedang kecil dan pada liputan wilayah yang luas.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis. InformatikaBandung: Bandung.Suryantoro, Agus. 2013. Penginderaan Jauh untuk Geografi.Penerbit Ombak: YogyakartaSoenarno,Sri Hartati. 2009. Penginderaan Jauh danPengenalan Sistem Informasi Geografis Untuk BidangIlmu Kebumian. Penerbit ITB: Bandung.Sutanto.1994. Penginderaan Jauh Jilid 2.Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.