UKURAN BINTANG
Bintangyang ada di jagat raya mempunyai ukuranyang berbeda-beda. Adayang sangat besar, adayang sedang, dan adayang sangat kecil.
Matahariyang dianggap sudah sangat besar untuk ukuran kita ternyata masih sangat kecil dibanding dengan bintang Betaljusa(Betelgeuse). Apalagi jika dibandingkan dengan Bintang Antares.
Ukuran intang tidak hanya mengenai besar atau volumenya, tetapi juga mengenai tingkat terangnya atau magnitufo
Sejarah dimulai ketika Hipparchus, astronom Yunani, pada tahun120-an SM berhasil menyusun katalog-bintang pertama. Katalog tersebut memuat1080 bintangyang diamatinya (tanpa teleskop!).
Bintangpaling terang disebut bermagnitudo 1; yang terang kedua disebut bermagnitudo 2; dan seterusnya, yang paling redup dikatakan bermagnitudo 6. Penamaan ini diadopsi oleh Cladius Ptolemy dalam menyusun katalogyang dinamainyaAlmagest.
Sejak ditemukannya teleskop, rentang magnitudoyang terbatas hanya 1-6 menjadi lebih lebar. Galileo menemukan bintang-bintangyang lebih redup dari bintang magnitudo6-nya Ptolemy.
Seiring dengan perkembangan teleskop, semakin lebarlah rentang tersebut. Bintang-bintangyang semula redup sekali atau bahkan tidak tampak dengan mata biasa, dengan piranti optik ini bintang-bintang tersebut bisa nampang di depan mata.
Pada tahun1850-an diyakini kepekaan indera manusia dalam menangkap rangsangan bersifat logaritmik.
Bintangyang bermagnitudo 1 ternyata 100 kali lebih terang daripada bintang bermagnitudo 6.
Berdasarkan hal ini, Norman R. Pogson, seorang astronom Oxford, menelurkan skala magnitudo.
Selisih satu magnitudo berarti perbedaan kecerlangannya sebesar akar-pangkat-dua dari 100, atau sekitar 2,512. Bilangan ini dikenal dengan rasio Pogson.
Beberapa bintang magnitudo 1 tampak jauh lebih terang daripada bintang bermagnitudo satu lainnya. Jadi, sebenarnya manakah bintang yang bermagnitudo satu, atau dengan kata lain, kalau menurut definisi Hipparchus adalah bintang yang paling terang?
Tidak ada pilihan cara lain selain melebarkan rentang skala magnitudo sampai bilangan 0 (nol), kemudian bilangan negatif. Bintang bermagnitudo 0 (nol), seperti Vega misalnya, berarti 2,5 kali lebih terang daripada bintang beramgnitudo 1; bintang bermagnitudo -1 lebih terang 2,5 kali daripada bintang bermagnitudo 0, dst.
Magnitudoyang dibahas di atas adalah magnitudo semu (ditulis m), cerlangnya bintang kalau diamati dari Bumi.
Bintang-bintangyang terang itu bisa jadi karena memang dekat jaraknya dengan kita atau sebenarnya lumayan jauh tapi jauh lebih terang. (Perhatikan ada unsur “jarak” di sini).
Sebagai bandingan, bayangkan, Matahari pastilah tidak akan secerlang siang ini kalau dilihat dariplanet Jupiter.
Maka, didefinisikanlah “magnitudo mutlak”. Magnitudo mutlak (M) bintang menunjukkan seberapa terang bintang bila diletakkan sejauh 10 pc dari pengamat (1 pc = 3,26 tahun cahaya.
Tahun cahaya bukan satuan waktu melainkan satuan jarak. 1 tahun cahaya artinya jarakyang ditempuh cahaya selama 1 tahun).
Pada jarak tersebut Matahari (Matahari juga termasuk bintang, lho!) yang bermagnitudo (semu) sebesar-26,7, menjadi bermagnitudo4,8. Cerlangnya berkurang sekitar 4 trilyunkali.
Contoh:
Hitungkah berapakali planet Mars lebih terang daripada Antares?
Jawab:
Planet Mars lebih terang daripada Antares sebesar 3,7m.
JadiPlanet Mars (2,51)3,7 kali lebih terang dari Antares =
(2,51)3 X (2,51)0,6 x (2,51)0,1 = 15,8 x 1,74 x 1,10
= 30,24 Ã dibulatkan = 30
JadiPlanet Mars 30 kali lebih terang daripada Antares
SPEKTRUM BINTANG
Dalam astronomi, bintang dikelompokkan berdasarkan spektrumnya. Pengelompokan berdasarkan spektrum ini dilakukan karenaspektrum bintang memberikan informasi yang sangat banyak, mulai dari temperatur sampai unsur-unsur yang terdapat dalam bintang.
Pengelompokan bintang dengan kelas spektral seperti klasifikasi Morgan - Keenan. Lihat gambar:
Bintang kelas O adalah bintang yang panas, berwarna biru. Bintang kelas M merupakan bintang yang dingin. Matahari termasuk kedalam bintang dengan kelas G, warnanya kuning. Perlu dicatat, klasifikasi seperti ini tidak ada hubungannya dengan ukuran bintang. Jadi bintang kelas O belum tentu ukurannya sangat besar.