NEWS UPDATE :

Bandul Pejuang Perang Ini Dikembalikan Setelah 96 Tahun

Keluarga McCarthy berencana meletakkan lempengan bandul identitas mendiang kakeknya itu dengan bangga.

 


Lempengan bandul identitas (dog tag) pejuang Perang Dunia I yang telah terkubur selama 96 tahun ditemukan di lapangan rumput di Perancis. Pada Jumat (4/1), benda itu dikembalikan ke keluarga pemiliknya setelah upaya pencarian dilakukan di seluruh Australia.
Seorang pelajar di Prancis, Valentin Henon, yang menemukan lempengan bandul identitas prajurit yang sudah tidak berbentuk lagi di sebuah lapangan di dekat rumahnya pada tahun 2012 lalu ketika sedang menggunakan alat pelacak besi miliknya.
Henon kemudian mendapat bantuan dari Philippe Clerbout dari Kelompok Deteksi Logam Bersejarah Perancis yang berhasil mendeteksi lempengan bandul nama itu adalah milik prajurit PD I asal Australia, Cyril McCarthy (alm), yang terdaftar bertugas di Narrabri pada tahun 1916. McCarty juga tercatat ikut bertempur di Messines dan Passchendaele sebagai prajurit Kompi C dari Batalion Infanteri ke-33, Angkatan Bersenjata Kerajaan Australia.
Cucu almarhum McCarthy, Bernie McCarthy, yang berasal dari Collaroy, Sydney, berhasil dilacak oleh Letnan Kolonel Glyn Llanwarne dari Lembaga Medali Hilang Australia setelah ceritanya diangkat di situs berita ABC Online pada Agustus 2013.
Lempengan bandul identitas prajurit itu dikembalikan ke keluarga almarhum McCarthy di Monumen Pahlawan Perang di Sydney.
Pemerhati sejarah Prancis menitipkan lempengan bandul nama itu pada jasa kurir karena mereka tidak bisa berangkat langsung ke Australia.
Bingkisan yang dialamatkan kepada McCarthy  itu termasuk di dalamnya dua surat dan sebuah pin matahari terbit yang biasa disematkan prajurit di kerah seragamnya selama PD I. Keluarga McCarthy sangat terharu menerima bingkisan istimewa tersebut.
“Saya sangat gembira dan bangga. Saya luar biasa bahagia dan berterima kasih bisa memilikinya setelah bandul ini sekian lama terkubur di tanah,” kata Berni McCarthy.
Keluarga McCarthy juga mengirimkan ucapan terima kasih bagi dua pelajar di Prancis yang menemukan lempengan bandul identitas kakeknya tersebut.
“Untuk Philippe dan Glyn yang sudah bersusah payah menemukan saya dan mengembalikan bandul ini dan membuat saya sangat bahagia.”
Masih tidak jelas bagaimana lempeng bandul identitas prajurit itu bisa terkubur di daerah Campagne-les-Boulonnaise mengingat kawasan itu tidak menjadi  medan pertempuran sewaktu PD I.
Sejarawan Perang Australia, Aaron Pegram mencoba menjawabnya dengan menguraikan catatan kedinasan McCarthy selama bertugas dan terlibat dalam PD I.
McCarthy tercatat pernah mengalami luka dibagian tangan kirinya di Messines dekat Belgia pada 5 Juni 1917, Carthy dipulangkan ke pos perawatan di Bailleul. Dari sana dia ditransfer ke rumah sakit milik Kanada  di Pantai Boulogne dan dirawat di fasilitas rehabilitasi di Perancis.
“Mengingat McCarthy pernah cedera di tangan, kemungkinan bandul identitasnya dilepaskan supaya lukanya bisa diobati dengan baik,” katanya.
“Berdasarkan catatan yang ada, saya sangat yakin McCarthy terpisah dengan lempeng bandul identitasnya di Campagne-les-Boulonnaise antara 7 sampai 11 Juni 1917,” kata Pegram.
Dari catatan tugas McCarthy juga terungkap kehidupan dan kepribadiannya selama bertugas di Front Barat yang mengerikan.
Almarhum McCarthy dilaporkan beberapa kali sakit dan juga pernah tercatat mabuk saat bertugas serta berada di kota tanpa izin. Pelanggaran ini membuatnya pernah dihukum membayar denda 10 shilling dan juga diwajibkan menjalankan sanksi disiplin selama 14 hari atau 28 hari.
Catatan rekam jejak tugasnya juga menyebutkan McCarthy pernah dua kali luka-luka dalam  bertugas. Terakhir dia tertembak di bagian tangannya, lukanya amat parah sampai ia dipulangkan ke Inggris dan diberhentikan secara terhormat pada Juni 1919.
Setelah itu McCarthy menikah dan memiliki tiga anak, ia kemudian tinggal di Arncliffe, Sydney, dan bekerja sebagai pekerja di pabrik besi. Almarhum McCarthy meninggal pada 1979 dalam usia 88 tahun.
Keluarga McCarthy berencana meletakkan lempengan bandul identitas mendiang kakeknya itu di tempat terhormat di rumahnya dan menyimpan benda kenangan berharga milik kakeknya dengan bangga.
Share On:
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- Harap Komentar Sesuai dg Judul Bacaan
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang ato Berjualan
- Bagi Komentar Yg Menautkan Link Aktif di anggap Spam
Selamat Berkomentar dn Salam persahabatan

SahabatQ

Like Facebokk Friends

ProfilQ

VERDA CANTIKA.PSH

Masih Sekolah di SMPN 1 ploso Jombang dr keluarga 3 bersaudara :adik Rindu masih kelas 4 SDN Kedungrejo dn adik Livi masih kecil umur 2,5 th kami keluarga bahagia yg saling menyayangi dn mengasihi sekian Trimksh Lihat Lengkap ProfilQ