Secara sederhana, peta mental (mental map)  dapat diartikan sebagai pengetahuan seseorang terhadap lingkungan  disekitarnya. Definisi dan teori mengenai peta mental kali pertama  dirintis oleh seorang ahli geografi bernama Roger Downs yang bekerja  sama dengan seorang ahli psikologi bernama David Sea pada tahun 1973.  Mereka berdua memberikan definisi bahwa peta mental (mental map)  merupakan proses yang memungkinkan seseorang mengumpulkan,  mengorganisasikan, menyimpan dalam ingatan, memanggil, dan menguraikan  kembali informasi mengenai lokasi relatif serta tanda-tanda mengenai  lingkungan geografis.
1. Faktor Pembeda Peta Mental
    Setiap orang akan memiliki peta mental yang berbeda-beda. hal tersebut disebabkan oleh 
    beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :
    a. Gaya Hidup
        Gaya hidup seseorang akan berpengaruh terhadap peta mental yang dimilikinya.
Pengaruhnya terhadap tempat-tempat yang pernah diketahui atau didatanginya.
        Misalnya, teman kamu yang selalu diantar jemput kesekolah tidak akan mengetahui rutePengaruhnya terhadap tempat-tempat yang pernah diketahui atau didatanginya.
        angkutan yang menuju kesekolahnya.
    b. Keakraban dengan Lingkungan
        Jika kamu mengenal lingkungan sekitarmu dengan baik, akan semakin luas, semakin kaya, 
        dan semakin rinci peta mentalmu.
c. Keakraban Sosial
        Semakin pandai kamu bergaul, semakin banyak tempat baru yang akan kamu kunjungi.
        hal ini berarti, kamu akan semakin mengenal wilayah-wilayah lain diluar lingkunganmu 
        sendiri.
2. Cara Mengukur Peta Mental
     Peta mental seseorang dapat diukur melalui aspek-aspek sebagai berikut.
     a. Tanda-tanda yang mencolok (landmarks), yaitu bangunan atau benda-benda alam yang 
          dapat dibedakan dari sekelilingnya dan dapat dilihat dari jauh. Misalnya, gedung, patung,tugu, jembatan, jalan layang, pohon, penunjuk jalan, sungai dan lampu lalu lintas.
     b. Jalur-jalur jalan (paths) yang menghubungkan satu tempat dengan tempat yang lain.
     c. Titik temu antar jalu (nodes) misalnya pertigaan atau perempatan.
     d. Batas-batas wilayah (edges) yang membedakan satu wilayah dn wilayah lainnya. 
         Misalnya, kompleks perumaan dibatasi oleh sungai.
     e. Distrik, yaitu wilayah-wilayah homogen yang berbeda dari wilayah-wilayah lain. 
         Misalnya, pusat perdagangan ditandai oleh bangunan bertingkat dengan lalu lintas yangpadat.
Dengan menggunakan kelima unsur tersebut, seseorang akan mudah menggambar sketsa wilayah, misalnya lokasi rumah atau sekolah. Namun, kedetailan sketsa tersebut sangat bergantung pada kekuatan peta mental yang terdapat pada setiap orang dan seberapa sering orang tersebut berinteraksi dengan lingkungan sekita

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul