Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan  sphera artinya lapisan.  Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang  paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.   Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan  padat.  Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung,  yang tebalnya 50 – 100 km.  Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak  sehingga dapt menimbulkan persegeran benua.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari  campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat  secara gembur atau padat.  Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma,  yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinngi dan terdapat di  bawah kerak bumi.  Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampi  menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan.  Tanah  terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi,  erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir.   Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis  mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai  tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.   Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang  treletak berlapis di permukaan bumi.  Melalui proses erosi  mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk hidup ini seringkali  terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.
Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1.      Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas  logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a.       Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan  granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya.  Kerak ini yang merupakan benua.
b.       Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari  endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan  vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan  peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra 
2.      Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi  yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk  senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih  besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu  mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang  bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Batuan Pembentuk Lithosfer
Semua batuan pada mulanya dari magma yang keluar melalui puncak  gunung berapi. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku.  Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku, yang dalam ribuan tahun  dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas  tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau  hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan  disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau  beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya  perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut  batuan malihan atau batuan metamorf.
a.   Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.   Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan kompak, tidak  ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil.  Berdasarkan tempat  pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi :
1.      Batuan Beku Dalam ; adalah batuan beku yang terbentuk jauh di  bawah permukaan bumi, pada kedalaman 15 – 50 km.  Karena tempat  pembekuannya dekat dengan astenofer, pendinginan magmanya sangat lambat  serta
2.      Batuan Beku Gang, terbentuk di bagian celah/gang dari kerak  bumi, sebelum sampai ke permukaan bumi.  Proses pembekuan magma ini agak  cepat  sehingga membentuk batuan yang mempunyai cristal yang kurang  sempurna.
3.      Batuan Beku Luar, hádala batuan beku yang terbentuk di  permukaan bumi. Magma yang keluar dari bumi mengalami proses pendinginan  dan pembekuan Sangat cepat sehingga tidak menghasilkan cristal batuan.   Contohnya riolit dan basalt.
b.  Batuan Sedimen
Batuan redimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses  pengendapan.  Batir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam  batuan melalui proses pelapukan, baik oleh angin maupun air.  Proses  pembentukan batuan sedimen disebut diagenesis yang menyatakan perubahan  bentuk dari bahan deposit menjadi batuan endapan.
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik,  sedimen kimiawi dan sedimen organik. Sedimen klastik berupa campuran  hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir.  Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu  kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan  tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral
c.       Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang telah mengalami  perubahan baik secara fisik maupun kimiawi sehingga menjadi batuan yang  berbeda dari batuan induknya.  Faktor yang mempengaruhi perubahannya  adalah suhu yang tinggi, tekanan yang kuat serta waktu yang lama.  Contohnya adalah batu kapur (kalsit) yang berubah menjadi marmer, atau  batuan kuarsa menjadi kuarsit
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap  kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi.  Lithosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan  tanaman.
Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.  Selanjutnya lithosfer  bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi  manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer  bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi,  nikel dan timah.
D.    Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari  gabungan ekosistem yang ada di planet bumi.  Sistem ini mencakup semua  mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan  utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio  yang  berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan.  Dengan demikian dapat  diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup.  Termsuk  semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh  mahluk hidup.
Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan  sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora dan fauna yang  semakin berkurang.  Salah satu penyebabnya adalah terjadinya degradasi  hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk pemukiman.
Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari  biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer.   Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan  atmosfer.
Salah satu bentuk dari lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya  gambut.  Gambut terletak di antara atosfre dan litosfer, pada lain pihak  tumbuh juga dalam hidrosfer.  Gambut merupakan  suatu bentuk organis  sebagai asal mula pembentukan batu bara.  Di dalamnya hidup beraneka  ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya, sedangkan umur  jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati akan terendap dalam  rawa. 
Lapisan gambut mengandung semua macam garam makanan tanaman yang  terlarut dalam air tanah.  Gambut dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu :
a.       Gambut ombrogin, sebagai gambut pantai, terdapat di dataran tanah Sumatera, Kalimantan dan Irian.
b.       Gambut topogin, terdapat pada tanah dataran Jawa  (Pangandaran) dan Sumatera serta di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi.

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul