MESKI berada di negara Barat, pertumbuhan Islam di Kanada paling pesat dibandingkan dengan pertumbuhan agama lainnya.
Bahkan dua kali lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan Yahudi dan Kristen Ortodoks.
Dewasa ini jumlah umat Islam di Kanada sekitar 650.000 hingga 700.000 jiwa. Di Kanada, Islam merupakan yang paling pesat pertumbuhannya, kata tokoh Muslim Kanada Haroon Siddiqui dalam wawancara khusus dengan Pelita di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dewasa ini jumlah umat Islam di Kanada sekitar 650.000 hingga 700.000 jiwa. Di Kanada, Islam merupakan yang paling pesat pertumbuhannya, kata tokoh Muslim Kanada Haroon Siddiqui dalam wawancara khusus dengan Pelita di Jakarta, akhir pekan lalu.
Haroon yang kelahiran India menyebutkan jika di Jerman para pemeluk agama Islam berasal dari Turki dan di Perancis berasal dari Afrika Selatan, maka di Kanada umat Islam berasal dari berbagai negara.
Selain pertumbuhannya paling pesat, hasil studi menunjukkan bahwa umat Islam di Kanada rata-rata pendidikannya juga lebih baik dibandingkan dengan warga lainnya. Karena itu tidak mengherankan jika di Parlemen Kanada, terdapat empat orang Muslim yang menjadi anggotanya.
Kanada yang berpenduduk 33 juta jiwa juga terdapat banyak masjid dan musholla. Di Toronto saja terdapat 50 masjid dan 50 musholla. Hal itu menunjukkan bahwa komunitas Muslim Kanada memiliki jumlah yang tidak sedikit dan sangat berperan dalam kehidupan negara.
Mereka bebas menentukan tempat pendidikan, baik di sekolah umum maupun sekolah Islam. Tapi yang jelas, kata Haroon sekolah-sekolah Islam di Kanada harus mengikuti peraturan pemerintah dalam hal menentukan kurikulum. Tapi sekolah-sekolah
Islam di Kanada tidak memperoleh subsidi dari pemerintah, katanya.
Suami dari Ny Yasmeen dan bapak dari Fahad dan Faisal itu mengungkapkan bahwa Muslim di Kanada berbeda dengan Muslim di Eropa, dimana banyak sentimen atas Muslim Eropa. Di Kanada, pemerintah sangat menjunjung tinggi agama, jelasnya.
Kanada, kata Haroon Siddiqui secara Undang-Undang Dasar merupakan negara yang multikultural. Jadi tidak ada agama resmi.
Karena itu agama dan budaya diperlakukan sama. Agama-agama besar di dunia dapat ditemukan di Kanada. Di Toronto saja, murid-murid sekolah berbicara dalam 100 bahasa. Hal itu menunjukkan bahwa Kanada merupakan negara multikultural, ucapnya lagi.
Ditanya mengenai kontribusi Muslim Kanada terhadap negara, Harron menyebutkan bahwa umat Islam memiliki kontribusi yang besar di berbagai bidang. Karena mereka merupakan warga negara yang taat hukum, disiplin, dan produktif. Selain itu mereka juga aktif di profesinya masing-masing, seperti dokter, insinyur, jurnalis, dan lain-lain.
Haroon Siddiqui yang didampingi Fajar R Harisantoso dari Penerangan Kedubes Kanada di Jakarta; memaparkan adanya suatu perkembangan baru di Barat, yaitu negara tidak
mencampuri urusan agama. Dengan demikian, tanggungjawab masalah agama terletak pada individu masing-masing pemeluk agama, termasuk umat Islam di Kanada. Jadi, tambahnya, tanggungjawab masalah agama, termasuk agama Islam terletak di umat Islam itu sendiri yang taat terhadap agamanya atau bahkan tidak beragama sama sekali.
Tapi yang jelas, ucap Haroon bahwa Muslim di Kanada sangat patuh terhadap Rukun Islam, meski di Kanada terdapat banyak godaan haram. Itu tergantung dari individunya. Itu merupakan ujian dari Allah SWT, ujar penulis buku "Being Muslim" terbitan tahun lalu itu.
Di dalam buku Being Muslim , tokoh Muslim Kanada yang juga banyak menulis di berbagai suratkabar besar di Kanada itu menulis tentang serangan teroris di AS tahun 2001 yang dikenal dengan peristiwa 9/11. Dalam buku setebal 160 halaman itu, Haroon menulis tentang serangan 9/11, baik untuk umat Islam maupun non-Islam di seluruh dunia. Dengan demikian diharapkan bahwa mereka tahu bahwa serangan itu dilakukan oleh teroris, yang secara obyektif tidak ada kaitannya sama sekali dengan Islam.
Karena seperti pemboman yang terjadi di London, serta kota-kota lainnya di dunia, termasuk Bali; yang menjadi korban di antaranya adalah umat Islam.
Sebagai tokoh yang dilahirkan dalam kalangan penghafal al-Qur'an, dalam bukunya Haroon Siddiqui juga menulis tentang Nabi Muhammad SAW, tentang al-Qur'an, tentang jihad dan teroris, masalah pembom bunuh diri, serta masalah lainnya.